Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong menyatakan permohonan maaf atas dugaan investasi unicorns Indonesia yang bertengger ke Singapura.
Dalam laman twitternya, Thomas mengatakan Gojek, Tokopedia, dan Bukalapak telah mengklarifikasi bahwa mereka sepenuhnya beroperasi di Indonesia. “Mereka tidak pakai induk perusahaan di Singapura, tapi sepenuhnya PT PMA di Indonesia,” tulis Thomas dalam akun Twitternya, Selasa (30/7).
Baca Juga: Gojek, Tokopedia, Bukalapak, & Traveloka tepis dugaan investasinya lari Ke Singapura
Maaf & ralat: @tokopedia dan @bukalapak sudah klarifikasi ke saya, @gojekindonesia sudah klarifikasi ke publik: mereka tidak pakai induk perusahaan di Singapura, tapi sepenuhnya PT PMA di Indonesia... ߙ°ߙϰߏ¼
Saya bicara terlalu jauh, mengomentari bahan Google-Temasek ini ߑǰߏ¼ pic.twitter.com/LNFa2CdIRV— Tom Lembong (@tomlembong) July 30, 2019
Dia menegaskan terlalu jauh mengomentari riset GoogleTemasek. Dalam riset tersebut menyatakan bahwa unicorns atau e-commerce yang mempunyai valuasi lebih dari US$ 1 miliar tidak ada di Indonesia. Sementara, sebanyak 4 unicorns hanya ada di Singapura.
Namun, Google menjelaskan ada 7 e-commerce di Indonesia yang berada di level centranus di mana memiliki valuasi lebih dari US$ 100 juta. Sementara, kategori Little Ponies dengan valuasi lebih dari US$ 10 juta sebanyak 16 e-commerce.
Dalam riset ini juga mengulas beberapa negara antara lain Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Baca Juga: Gojek, Traveloka, Bukalapak, dan Tokopedia disebut milik Singapura, kenapa?
Sebelumnya, pernyataan Thomas beralasan induk perusahaan unicorn Indonesia berinduk di Singapura. Sehingga investasi perusahaan rintisan anak bangsa itu lari ke negara tetangga tersebut.
Hal tersebut diketahui Thomas dari hasil riset yang dilakukan oleh Google-Temasek. Dari riset tersebut menyebut 4 unicorn Indonesia yakni Gojek, Traveloka, Bukalapak, dan Tokopedia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News