kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Terus manfaatkan Rhoma bisa jadi bumerang bagi PKB


Jumat, 06 Desember 2013 / 07:59 WIB
Terus manfaatkan Rhoma bisa jadi bumerang bagi PKB
ILUSTRASI. Lipsus KTA


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Partai Kebangkitan Bangsa diyakini tidak serius dan hanya memanfaatkan pedangdut Rhoma Irama terkait pencalonannya sebagai bakal capres PKB. Namun, jika terlalu lama PKB memanfaatkan Rhoma, hal itu bakal menjadi bumerang buat PKB.

"Kalau terlalu lama nama Rhoma dibiarkan melekat kepada PKB, suatu saat itu akan jadi bumerang," kata pengamat politik dari Charta Politika Indonesia Yunarto Widjaya di Jakarta, Jumat (6/12/2013).

Yunarto mengatakan, pencapresan Rhoma hanya fenomena politik infotaimen. Rhoma tidak cukup modal dari segi elektabilitas. Rhoma juga rendah kualitas seperti terlihat dari ketidakmampuannya membedakan peran dan fungsi Mahkamah Agung dengan Mahkamah Konstitusi.

"Terlihat sekali dangkalnya pandangan-pandangan Rhoma. Saya dengar dia katakan semenjak reformasi kita sudah anut sistem parlementer ala Amerika Serikat. Ini kan berbeda sistem kamar dalam parlemen dengan sistem parlementer. Ini menunjukkan kualitas seseorang," katanya.

Namun,karena tingginya popularitas Rhoma, ia menilai, PKB memanfaatkannya untuk menarik perhatian publik. PKB, kata Yunarto, miskin isu dalam empat tahun terakhir sehingga minim pemberitaan. Oleh karena itu, dibutuhkan isu-isu boombastis untuk menarik perhatian publik menjelang pemilu 2014.

"Guliran isu bombastis dibutuhkan sebagai pembuka untuk kemudian dilirik kembali. Langkah berikutnya, mereka memunculkan nama lain atau isu lain yang lebih berkualitas. Itu sudah terlihat, PKB hanya dalam guliran awal saja mencalonkan nama Rhoma secara kontroversial. Rhoma sudah tergeserkan oleh nama lain yang masuk akal dicalonkan seperti Jusuf Kalla, Mahfud MD," kata Yunarto.

Yunarto menambahkan, Dengan logika seperti ini, apa yang dikatakan Rhoma tidak perlu ditanggapi serius. "Dia tidak diposisikan sebagai calon presiden yang serius, yang pandangannya akan berpengaruh ke depan nanti," ujarnya. (Sandro Gatra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×