Sumber: Grid | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. "Saya pasrah, tapi saya tidak akan pernah menyerah...". Empat bulan yang lalu, tepatnya pada Februari 2019, kalimat itulah yang keluar dari bibir sang ibu negara, Ani Yudhoyono.
Kalimat itu terucap saat sang mantan ibu negara divonis menderita leukimia. Kala itu, tak hanya Ani yang terguncang, namun juga keluarga dan seluruh masyarakat Indonesia.
Dikutip dari kompas.com, kalimat ini terungkap ke publik saat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengungkapkannya dalam pemakaman sang ibu.
AHY mendeskripsikan bahwa ibunya ikhlas untuk berjuang melawan kanker darah yang dideritanya.
Seakan Berusaha Tegar, SBY, AHY, dan Ibas Gotong Peti Jenazah Ani Yudhoyono dengan Ekspresi Penuh Pilu. Bahkan, sang ibu mengutarakan kalimat tersebut sambil menitikkan air matanya.
Meskipun ibunya menangis, AHY menyebut Ani Yudhoyono berjanji tidak akan pernah menyerah.
"Ketika empat bulan lalu, saat pertama kali beliau mengetahui vonis dokter sebagai pengidap kanker darah, ibu Ani seraya meneteskan air mata mengatakan, 'Saya pasrah, tapi saya tidak akan pernah menyerah'," kata AHY, dalam wawancara di TMP Kalibata, Minggu (2/6/2019) bersama Kompas.com.
AHY kemudian mengungkapkan respons sang ibu. Putra Ani ini menyebut Ani berusaha menguatkan dirinya selama ujian penyakit leukimia tersebut.
"Kata Ibu Ani, kalau sekarang Allah memberi saya ujian penyakit seperti ini, saya tidak boleh mengeluh atau marah. Saya harus terima dengan ikhlas dan saya harus berjuang untuk melawan penyakit ini," kata AHY sembari menirukan sang ibu.
Tak hanya AHY. Sang istri, yakni Annisa Pohan juga kerap mengunggah potret perjuangan Ani Yudhoyono. Selama 4 bulan, Annisa dengan tekun dan setia, menemani Ani untuk bergiliran jaga dengan Aliya Rajasa.
Dalam akun Instagramnya, Annisa menuliskan bahwa sebenarnya kondisi Ani sempat membaik pada 15 Mei 2019 lalu.
Nampak dalam video yang ditayangkan pada Minggu (2/6) tersebut, Ani duduk sembari membaca HP. Ia masih aktif menggerak-gerakkan kakinya dengan sebuah alat bantu.
Annisa menyebutkan, wajah sang mertua kesayangannya itu nampak sangat bahagia karena untuk pertama kalinya dari 4 bulan yang berlalu, Ani boleh keluar kamar.
Sayang, perjuangan Ani Yudhoyono terhenti.
Pada akhir Mei 2019, kondisinya kembali memburuk. Sabtu (1/6) menjadi hari pahit dan penuh kesedihan bagi keluarga Ani dan seluruh masyarakat Indonesia.
Ani Yudhoyono, meninggal dunia pada pukul 11.50 waktu Singapura di National University Hospital dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan pada Minggu (2/6).
Selamat jalan, Ani Yudhoyono....
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News