kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.678.000   -14.000   -0,83%
  • USD/IDR 16.585   -130,00   -0,79%
  • IDX 6.271   -214,85   -3,31%
  • KOMPAS100 907   -39,76   -4,20%
  • LQ45 704   -27,76   -3,80%
  • ISSI 197   -7,32   -3,58%
  • IDX30 365   -13,68   -3,62%
  • IDXHIDIV20 445   -14,85   -3,23%
  • IDX80 103   -4,03   -3,77%
  • IDXV30 108   -4,81   -4,27%
  • IDXQ30 120   -4,00   -3,23%

Terungkap, AirAsia QZ8501 jatuh sambil berputar


Jumat, 23 Januari 2015 / 14:35 WIB
Terungkap, AirAsia QZ8501 jatuh sambil berputar
ILUSTRASI. Harga Emas Antam Hari Ini (5/8) di Pegadaian Naik, UBS Turun. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Data ADS-B yang terekam dari pesawat Airbus A320-300 milik maskapai Indonesia AirAsia nomor penerbangan QZ8501 yang hilang pada Minggu (28/12) lalu menunjukkan bahwa pesawat jatuh secara spiral atau sambil berputar.

KompasTekno mendapat data surveillance dari penerbangan QZ8501 yang berisi tentang data posisi longitudinal dan lateral pesawat. Akun Twitter @AviationSafety pada Kamis (22/1) menduga data tersebut berasal dari ADS-B pesawat.

Diketahui pada pukul 23:17 UTC (atau 06:17 WIB), di detik dimana pesawat mulai menanjak, heading pesawat mulai berbelok dari heading semula 310 derajat (Barat Laut), menjadi berbelok ke kiri menuju heading 270 derajat (Barat).

Di puncak ketinggian jelajah yang dicapai QZ8501, yaitu 37.600 kaki, heading pesawat kemudian berbelok lagi ke kiri.

Heading pesawat sempat berputar balik dari arah semula 310 derajat (Barat Laut) ke arah sekitar 130 derajat (Tenggara). Berputarnya arah pesawat itu disertai dengan proses pesawat kehilangan ketinggian atau jatuh dengan kecepatan 11.00 kaki hingga maksimum 24.000 kaki per menit.

Hingga menurut deteksi radar ADS-B terakhir, di ketinggian 24.000 kaki, heading pesawat terakhir yang diketahui adalah arah 197 derajat atau Barat Daya. Pesawat diprediksi terus jatuh secara spiral.

Hal tersebut seperti menjelaskan kenapa ground speed QZ8501 hanya 60 knots saat jatuh kehilangan ketinggian, seperti yang disampaikan oleh pengamat penerbangan Gerry Soejatman yang menyebut pesawat jatuh seperti lempengan metal nyaris vertikal.

Saat ini, tim investigasi di KNKT tengah mengevaluasi data yang didapat dari FDR (flight data recorder) dan CVR (cockpit voice recorder) milik QZ8501. Data tersebut yang akan mengungkap, apa yang sebenarnya terjadi pada QZ8501 di Minggu pagi yang nahas itu. (Reska K. Nistanto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×