Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Seorang tersangka pedofil yang kasusnya kini sedang ditangani FBI pernah mengajar di Jakarta International School (JIS) di Jakarta, selama 10 tahun, yaitu tahun 1992-2002.
Tersangka bernama William James Vahey itu selama empat dekade mengajar di berbagai sekolah swasta di sejumlah negara, termasuk di Indonesia. Biro Houston FBI, Selasa (22/4/2014), menyatakan pihaknya yakin banyak anak telah menjadi korban dan badan itu sedang mencoba untuk melacak para korban tersebut.
Vahey bunuh diri di Luverne, Minnesota, AS, bulan lalu, dua hari setelah seorang hakim federal di Houston mengatakan bahwa pihak perwenang bisa mencari salah satu flash disk Vahey yang diduga berisi foto-foto yang menggambarkan kekerasan seksual terhadap anak-anak, lapor televisi KPRC yang merupakan jaringan afiliasi CNN, Selasa.
Ada sejumlah foto dari setidaknya 90 korban, yang berasal dari tahun 2008, dan FBI sedang mendorong terduga korban lain untuk memberikan laporan. Foto-foto di flash disk yang diduga milik Vahey itu menunjukkan sejumlah anak laki-laki, diperkirakan berusia antara 12 dan 14 tahun, dalam keadaan tertidur atau tidak sadarkan diri, kata FBI.
Foto-foto tersebut memiliki keterangan dan tanggal yang merujuk ke tempat-tempat di mana Vahey sebelumnya bepergian bersama para siswa. "Ini merupakan salah satu dari tersangka predator (anak) yang paling produktif yang pernah kami lihat," kata Agen Khusus FBI Houston, Shauna Dunlap, sebagaimana dikutip CNN.
Vahey mulai mengajar di sejumlah sekolah swasta tahun 1972, kata FBI. Dia terakhir mengajar di American Nicaraguan School di Pista Suburbana, Managua, Nikaragua dari Agustus 2013 sampai 11 Maret 2014, dua hari sebelum ia bunuh diri.
Kasus itu menjadi perhatian penegak hukum setelah Vahey memecat seorang pembantunya karena diduga telah mencuri barang-barang pribadi dari rumahnya tahun lalu. Pada Maret lalu, mantan pembantu itu membawa flash disk yang dicuri itu ke American Nicaraguaan School. Mantan pembantu itu mengatakan, dirinya datang karena flash disk itu berisi foto-foto seksual.
FBI mengatakan, ketika Vahey dihadapkan dengan foto-foto itu, ia "dilaporkan mengaku telah menganiaya anak laki-laki sepanjang hidupnya dan mengatakan ia memberikan anak-anak itu obat tidur sebelum melakukan penganiayaan tersebut."
Ia punya tempat tinggal di London, Inggirs dan di Hilton Head Island, Carolina Selatan, dan sering bepergian, kata FBI. Dia telah bekerja di sekolah-sekolah di sembilan negara, mengajar berbagai mata pelajaran dan melatih basket untuk anak laki-laki. Ia secara rutin menemani para siswa dalam kunjungan ke luar kota.
Berikut adalah daftar sekolah tempat ia mengajar, berdasarkan data FBI:
1) American Nicaraguan School di Managua, Nicaragua (2013-2014)
2) Southbank International School di London, Inggris (2009-2013)
3) Escuela Campo Alegre di Caracas, Venezuela (2002-2009)
4) Jakarta International School di Jakarta, Indonesia (1992-2002)
5) Saudi Aramco Schools di Dhahran, Saudi Arabia (1980-1992)
6) American Community School di Athena, Yunani (1978-1980)
7) Passargad School di Ahwaz, Iran (1976-1978)
8) American School of Madrid di Spanyol (1975-1976)
9) American Community School of Beirut di Lebanon (1973-1975)
10) Tehran American School di Iran (1972-1973)
Pihak FBI mengatakan, siapapun yang punya informasi tentang Vahey dan yang yakin bahwa pria itu telah menjadikan mereka sebagai korbannya dapat mengirim e -mail rahasia ke Ovictimassistance@ic.fbi.gov atau menghubungi kantor FBI lokal atau Kedutaan Besar AS terdekat. (Egidius Patnistik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News