Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berikut adalah sejumlah artikel yang menjadi trending di Kontan.co.id:
IHSG ambleg, asing malah menadah 3 saham ini
Pada akhir sesi perdagangan, Kamis (28/11) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun dalam.
Ketika Bursa Efek Indonesia (BEI) menutup hari perdagangan, IHSG berada di angka indeks 5.953,06. Itu berarti sehari IHSG yang menjadi indeks utama bursa saham Indonesia ini turun sedalam 1,16%.
Artikel Selengkapnya: IHSG ambleg, asing malah menadah 3 saham ini
Meneropong prospek saham-saham yang masuk dalam portofolio reksadana Minna Padi
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membubarkan enam produk reksadana manager investasi Minna Padi Aset Manajemen (MPAM). Adapun total nilai dana kelolaan enam reksadana Minna Padi mencapai sekitar Rp 6 triliun.
Dalam proses pembayaran reksadana MPAM ini tentu akan mempengaruhi saham-saham yang masuk dalam portofolio RD MPAM. Pasalnya MPAM harus melepas kembali saham-saham tersebut dalam jangka waktu 60 hari.
Artikel Selengkapnya: Meneropong prospek saham-saham yang masuk dalam portofolio reksadana Minna Padi
Wujud terima kasih ke AS, ribuan pemrotes Hong Kong turun ke jalan
Ribuan pengunjuk rasa, Kamis (28/11) malam, berkumpul di jantung Kota Hong Kong, beberapa di antaranya berbalut bendera Amerika Serikat (AS), setelah sejak Ahad (24/11) tidak ada aksi besar.
Aksi tersebut berlangsung setelah Presiden AS Donald Trump, Rabu (27/11) waktu Washington, menandatangani rancangan undang-undang (RUU) yang mendukung pengunjuk rasa Hong Kong menjadi undang-undang (UU).
Artikel Selengkapnya: Wujud terima kasih ke AS, ribuan pemrotes Hong Kong turun ke jalan
IHSG turun ke bawah 6.000, apa kata analis?
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai menyentuh level di bawah 6.000 persisnya ke level 5.953,06, turun 69,97 poin atau 1,16% pada perdagangan, Kamis (28/11).
Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia Marolop Alfred Nainggolan melihat lesunya perdagangan hari ini, yang menyebabkan IHSG tertekan, tidak disebabkan oleh faktor-faktor makro. Sebab, lanjut Alfred, rupiah justru menguat, di tengah pelemahan IHSG, dengan kurs rupiah tetap berada di bawah level 14.100.
Artikel Selengkapnya: IHSG turun ke bawah 6.000, apa kata analis?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News