kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Terkait persoalan pengantin pesanan, menlu Retno bertemu menlu RRT


Rabu, 31 Juli 2019 / 10:12 WIB
Terkait persoalan pengantin pesanan, menlu Retno bertemu menlu RRT


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di sela-sela persiapan menghadiri pertemuan tingkat menteri ASEAN ke-52, di Bangkok, Thailand, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Wang Yi, Menteri Luar Negeri Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Selasa (30/7). 

Salah satu hal yang dibahas adalah mengenai upaya bersama antara Indonesia dan Tiongkok untuk menyelesaikan permasalahan pengantin pesanan (mail-order brides).​

Menlu Retno menekankan pentingnya isu tersebut dapat segera ditangani dan pencegahan dapat dilakukan sehingga tidak terjadi korban baru. Menlu Retno menyampaikan juga bahwa Menlu telah memanggil Duta Besar RRT di Jakarta dan Dubes RI Beijing juga telah bertemu dengan Dirjen Konsuler Kemlu RRT guna menyampaikan isu yang sama.

“Saya baru saja bertemu dengan delapan korban perdagangan orang di Pontianak, Kalimantan. Para korban menyampaikan bahwa mereka direkrut oleh agen yang memberikan informasi palsu. Sebagian dari mereka mengalami kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual serta tidak diberikan makanan yang mencukupi,” demikian disampaikan Menlu Retno kepada Menlu Wang Yi dikutip dari laman setkab.go.id, Rabu (31/7).

Sebagai upaya penyelesaian, Menlu Retno mengusulkan tiga hal:

Pertama, agar 18 korban yang sudah berada di KBRI Beijing dapat segera difasilitasi pemulangannya.

Kedua, pemrosesan dokumen legalisasi pernikahan campuran di Kedubes RRT dan juga di RRT dapat dilakukan dengan pemeriksaan yang lebih teliti. Hal ini juga telah dimintakan oleh Menlu Retno kepada otoritas di Indonesia.

Ketiga, kerjasama untuk pemberantasan TPPO (Tindak Pidana Perdaganga Orang). Menlu Retno menyampaikan beberapa tersangka sudah ditangkap di Indonesia, dan perlu kerjasama pemerintah RRT untuk dapat melakukan penegakan hukum untuk menangkap para agen yang beroperasi di RRT.

Sebelumnya didampingi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji dan Kapolda Kalbar Irjen Didi Haryono, Menlu Retno Marsudi telah bertemu dengan para korban pengantin pesanan yang berasal dari sejumlah wilayah di Kalbar, di Pontianak, Kamis (25/7) lalu.

Menlu mengaku telah melakukan pemetaan terkait tujuan dari para pengantin pesanan, yang mana ada 3 wilayah provinsi tujuan di RRT yang menjadi lokasi pengantin pesanan ini yakni Heinan, Hebei dan Xiangdong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×