kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terima gelar doktor di Korsel, Menperin sekaligus temui investor


Selasa, 25 Juni 2019 / 20:08 WIB
Terima gelar doktor di Korsel, Menperin sekaligus temui investor


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto dijadwalkan bertolak ke Korea Selatan pada pekan ini. Kedatangan Menperin ke Negeri Ginseng tersebut untuk menerima gelar Honorary Doctor of Philosophy di bidang kebijakan pembangunan dari KDI School of Public Policy.

Gelar tersebut diterima Menperin atas kiprahnya mendorong pertumbuhan sektor industri di Indonesia serta meningkatkan hubungan baik antara Indonesia dengan Korea Selatan.

Pada kesempatan itu, juga akan dilakukan penandatanganan kerangka kerja teknis antara Kementerian Perindustrian dengan National Research Center (NRC) Republik Korea untuk pembentukan Working Level Joint Committee (Sub-Komite Bersama) dalam rangka implementasi aktivitas kerja sama terkait Industri 4.0.

Menteri juga dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Republik Korea serta beberapa investor.

Airlangga menjelaskan Investasi Korea Selatan di Indonesia penting untuk mendukung kinerja Indonesia.

“Kami berharap hubungan produktif antara Indonesia dan Korea Selatan dapat berlangsung hingga tahun-tahun mendatang,” kata Airlangga sesuai keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa (25/6).

Pada pertemuan dengan Menteri Perdagangan, Industri dan Energi Republik Korea, Menperin diagendakan membahas sejumlah kerja sama antara Indonesia - Korea Selatan.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin), saat ini memiliki total 10 kesepakatan kerja sama internasional dengan berbagai mitra di Republik Korea, enam di antaranya merupakan kerja sama antara unit di lingkungan Kemenperin dengan lembaga pemerintah di Korea Selatan.

Menperin juga dijadwalkan melakukan pertemuan dengan salah satu perusahaan petrokimia Lotte Chemical Corporation, yang salah satu anak perusahaannya pada 2018 telah melakukan ground breaking pembangunan pabrik yang memproduksi polyethylene.

Dengan nilai investasi yang rencananya mencapai US$ 3,5 miliar, pabrik ini diharapkan dapat mendukung pengurangan impor produk petrokimia hingga 60%.

“Indonesia berpotensi menjadi pusat pertumbuhan industri petrokimia dan akan bisa lebih kompetitif di tingkat Asean dengan semakin meningkatnya investasi dan ekspansi dari sejumlah produsen di dalam negeri. Ini menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi negara tujuan investasi seiring upaya pemerintah yang terus menciptakan iklim usaha kondusif,” ungkapnya.




TERBARU

[X]
×