Penulis: Virdita Ratriani
4. Pfizer
Pfizer-BioNTech adalah vaksin pertama di dunia yang diberikan untuk masyarakat umum. Vaksin ini merupakan hasil kolaborasi antara perusahaan bioteknologi asal Jerman, BioNTech, dengan perusahaan farmasi asal Amerika, Pfizer.
Sama seperti Moderna, vaksin Pfizer-BioNTech adalah vaksin tipe messenger RNA (mRNA) atau vaksin asam nuklea. Vaksin ini menggunakan materi genetik, yaitu protein spike dari Covid-19, yang dimanfaatkan untuk memberikan instruksi kepada sel tubuh kita agar membentuk antibodi.
Vaksin Pfizer-BioNTech memiliki efikasi sekitar 95% dan telah mengantongi izin penggunaan darurat dari WHO.
Pendistribusian dan penggunaan vaksin ini pertama kali dilakukan di Inggris, kemudian disusul Australia, Amerika Serikat, Israel, Arab Saudi, Korea Selatan, Filipina, Singapura, dan Malaysia.
5. Sinopharm
Vaksin Sinopharm adalah vaksin virus corona buatan China dan telah diujikan di beberapa negara lainnya. Vaksin ini menggunakan platform yang sama dengan vaksin Sinovac, yaitu virus yang diinaktivasi atau berjenis inactivated vaccine.
Vaksin tersebut telah masuk dalam daftar vaksin Covid-19 WHO dan mendapatkan EUA di China, Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir dan Yordania, dan kini juga di Indonesia.
Vaksin Sinopharm juga telah mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Efikasi vaksin Sinopharm sebesar 78,02%.
Baca Juga: Pakar: China harus pertimbangkan vaksinasi Covid-19 anak di bawah 12 tahun
6. Vaksin Johnson & Johnson atau Janssen
Dirangkum dari laman BPOM dan FDA, Vaksin Johnson & Johnson dikembangkan oleh Janssen Pharmaceutical Companies yang berasal dari Belgia.
Tapi, vaksin Johnson & Johnson atau Janssen diproduksi di beberapa fasilitas produksi, seperti di Grand River (AS), Aspen (Afrika Selatan), dan Catalent Indiana (AS).
Vaksin Johnson & Johnson menggunakan platform non-replicating viral vector atau menggunakan vektor adenovirus dan resmi mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan POM pada Jumat, 3 September 2021.
Target sasaran vaksin Johnson & Johnson adalah masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas dengan dosis tunggal atau satu kali suntikan sebanyak 0,5 ml secara intramuscular.
Dari segi efikasinya, umumnya vaksin Janssen dapat mencegah semua gejala Covid-19 sebesar 67,2%. Angka tersebut diperoleh dari data studi klinik fase 3 pada 28 hari setelah pelaksanaan vaksinasi.
Efek samping vaksin Jenssen yang mungkin terjadi antara lain nyeri, kemerahan, dan pembengkakan di sekitar area suntikan.
Efek samping vaksin Janssen yang pernah terjadi antara lain sakit kepala, merasa lelah, nyeri otot, mual, demam, diare, muntah, telinga berdenging terus-menerus, pembengkakan kelenjar getah bening, kesemutan atau paresthesia, dan mati rasa atau hipoestesia pada kulit.
Selanjutnya: Mengenal vaksin Covid-19 Johnson & Johnson atau Janssen dan efek sampingnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News