kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.600   -6,00   -0,04%
  • IDX 8.089   173,32   2,19%
  • KOMPAS100 1.119   28,59   2,62%
  • LQ45 796   23,97   3,10%
  • ISSI 285   3,86   1,37%
  • IDX30 415   14,34   3,58%
  • IDXHIDIV20 470   17,22   3,80%
  • IDX80 124   2,97   2,46%
  • IDXV30 133   4,48   3,48%
  • IDXQ30 131   4,31   3,39%

Tender Efisien, Hemat Anggaran Pemerintah


Jumat, 04 September 2009 / 16:39 WIB


Reporter: Uji Agung Santosa |

JAKARTA. Pemerintah berharap pelaksanaan tender yang efisien akan mampu menghemat anggaran pemerintah pada 2009. Penghematan itu akan masuk Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) 2009 sehingga bisa digunakan untuk menutup defisit APBN 2010 yang sebesar 1,6% PDB atau Rp 98 triliun.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memproyeksikan potensi Silpa K/L 2009 sekitar Rp 16,5 triliun yang didapat dari penghematan pengadaan barang dan jasa kementrian dan lembaga (K/L). Dengan total anggatan K/L 2009 sebesar Rp 333,5 triliun dan nilai anggaran yang ditenderkan sebesar Rp 160 triliun, maka dengan adanya saving minimal 10% dari tender pengadaan, penghematan yang didapat sebesar Rp 16,5 triliun.

Sekertaris Utama Bappenas Syahrial Loetan mengatakatan potensi dana yang tak terpakai tersebut akan menjadi Silpa yang bisa dipakai untuk menutup defisit APBN 2010.

“Dengan sistem tender yang lebih terbuka dan kompetetif, belanja kita menjadi lebih hemat," kata Syahrial Loetan di Jakarta, Jumat (4/9).

Menurutnya, penghematan ini bisa didapat dari pelaksanaan tender yang semakin terbuka, transparan dan kompetitif apalagi dengan semakin banyaknya K/L yang menggunakan mekanisme tender secara elektronik (e-procurement). Dengan digantikannya mekanisme tender dari manual menjadi elektronik ini maka penghematan yang didapat juga semakin besar.

Sekertaris Utama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) Agus Rahardjo mengatakan bahwa tender secara elektronik memang terbukti telah memberikan penghematan signifikan kepada belanja pemerintah. “Pengalaman di Jawa Barat, sejak memakai e-proc penghematan mencapai 28% dari total belanja,” kata Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×