kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tenaga medis jadi korban corona, pemerintah bersedih dan sampaikan duka mendalam


Senin, 23 Maret 2020 / 06:25 WIB
Tenaga medis jadi korban corona, pemerintah bersedih dan sampaikan duka mendalam
ILUSTRASI. Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto yang juga juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (6/3/2020). Dalam keterangan persnya


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menyatakan keprihatinan dan duka cita yang sedalam-dalamnya atas beberapa tenaga kesehatan yang terpaksa harus menjadi korban dari penyakit Virus corona (Covid-19) ini.

Pernyataan tersebut disampaikan Juru Bicara (Jubir) Penanganan Wabah Virus corona (Covid-19), Achmad Yurianto, di Grha BNPB, Minggu (22/3) dilansir dari laman Setkab.

Baca Juga: Angela Merkel dikarantina pasca kontak dengan dokter positif corona

“Kami semua bersedih bahwa ini menimpa kita, namun kami juga menghargai luar bisa dedikasi para tenaga kesehatan ini, di semua lini yang telah memberikan sumbangsih yang terbaik kepada bangsa negara ini,” kata Yuri.

Dalam hal ini, Yuri menyatakan bahwa Pemerintah bersedih untuk ini dan kami menyampaikan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya. “Yakinlah bahwa kita berada dalam pengabdian yang benar, profesional, dan kita berikan semuanya untuk kebaikan rakyat kita yang kita cinta bersama ini,” imbuh Yuri.

Pada kesempatan tersebut, Yuri mengingatkan mengenai menjaga jarak atau social distancing dalam konteks sosial antarsesama di masyarakat. 

“Terutama pada kelompok umur yang masih muda, seringkali karena kondisi fisiknya, seringkali karena kondisi imunitasnya jauh lebih baik maka tidak memperhatikan menjaga jarak. Sehingga dia membawa virus ini tanpa gejala dan kemudian menularkan kepada keluarganya,” tambah Yuri.

Ia juga mengingatkan manakala kemudian muncul gejala, diharapkan tidak panik kemudian konsultasikan segera ke fasilitas kesehatan yang terdekat: ke dokter, ke puskesmas, ke rumah sakit, ataupun ke mana.

“Dari sanalah kemudian tentunya dokter secara profesional akan mulai melihat, menilai apakah ada indikasi yang kuat untuk kemudian kita lakukan pemeriksaan swab untuk mencari kemungkinan ini adalah terinfeksi virus dan kemudian seberapa beratnya, dan ke mana harus kita rujuk di rumah sakit,” katanya seraya menambahkan jika ada keluhan yang ringan cukup untuk melakukan isolasi diri.

Baca Juga: Virus corona bisa bertahan di udara, apa kata WHO?

Untuk kebutuhan isolasi ataupun rawat, Pemerintah sedang mempersiapkan Wisma Atlet dan ada satu hotel oleh pihak swasta yang didedikasikan untuk isolasi rumah sakit di dalam jumlah yang besar.

“Dua-duanya ini adalah prototipe yang kita bangun di pusat, harapannya nanti juga akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah dalam rangka melaksanakan isolasi rumah sakit. Sehingga hanya untuk kasus-kasus sedang-berat dengan komplikasi yang berat,” imbuhnya. 

Ke depan, lanjut Yuri, mutlak membutuhkan kerja sama semua pihak, bukan hanya pemerintah, di dalam komponen pemerintah itu adalah mengintegrasikan kapasitas sipil dan militer, juga dengan dunia usaha, serta masyarakat.

“Ini menjadi kunci keberhasilan kita bersama-sama untuk memerangi Covid-19,” pungkas Yuri di akhir pernyataannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×