Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengungkapkan tekanan terhadap nilai tukar rupiah akan tergolong besar memasuki kuartal II-2018.
Hal ini disebabkan oleh adanya pembayaran kewajiban pemerintah ke luar negeri dan naiknya suku bunga The Fed.
"Biasanya di kuartal pertama, tekanan di current account (transaksi berjalan) ada. Di kuartal II akan ada tekanan lagi," kata Agus di Gedung DPR, Rabu (11/4).
Siklus ini, menurut Agus sudah dipahami oleh bank sentral. Oleh karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah untuk memberikan keyakinan kepada seluruh masyarakat
"Secara siklus kami sudah tahu karena di kuartal II ada bayar kewajiban yang ada. Kami juga memahami FFR akan naik 3 kali di Maret, Juli, dan Desember. BI tentu akan bersama dengan pemerintah dan OJK akan koordinasi sehingga masyarakat paham," jelasnya.
Mengutip Bloomberg, hari ini nilai tukar rupiah di pasar spot melemah tipis 0,05% menjadi Rp 13.759 per dollar AS. Sedangkan, kurs tengah Bank Indonesia mencatat rupiah menguat 0,08% menjadi Rp 13.747 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News