kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   11.000   0,75%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Tekanan Inflasi Turun, Konsumsi dan Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi Meningkat


Rabu, 14 Juni 2023 / 16:47 WIB
Tekanan Inflasi Turun, Konsumsi dan Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi Meningkat
Pedagang melayani pembeli yang berbelanja kebutuhan pokok di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (13/4/2023). Tekanan Inflasi Turun, Konsumsi dan Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi Meningkat.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Tekanan inflasi pada tiga bulan yang akan datang diperkirakan menurun.  Bank Indonesia (BI) mengungkapkan ini ditunjukkan oleh data Indeks Ekspektasi Harga (IEH) umum 3 bulan yang akan datang sebesar 118,5 atau turun dari 124,5 pada bulan sebelumnya. 

Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan, penurunan tekanan inflasi didorong oleh lancarnya pasokan. 

"Tekanan harga yang terjaga didukung oleh ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi," terang Erwin dalam laporan Survei Penjualan Eceran, Selasa (13/6). 

Baca Juga: Simak Catatan dan Rekomendasi Saham-Saham Dengan Aset Terbesar

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky juga melihat kemungkinan penurunan tekanan inflasi selama beberapa waktu ke depan.  Ini seiring dengan pasokan yang makin lancar, seiring dengan upaya pemerintah dalam menjaga ketersediaan barang. 

"Memang pasokan akan makin lancar ke depan, sehingga ini akan mengurangi beban inflasi dari sisi pasokan yang bisa memberi tekanan inflasi," tutur Riefky kepada Kontan.co.id, Rabu (14/6). 

Riefky kemudian memberi catatan. Tetap perlu adanya kontrol mengenai ketersediaan pangan. Terlebih, pangan yang merupakan bahan pokok bisa menjadi sumber inflasi. 

Nah, meski ada potensi penurunan tekanan harga pada beberapa waktu ke depan, Riefky juga mengingatkan masih ada hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga pergerakan harga. 

Baca Juga: Pergerakan Rupiah Bakal Sideways Menanti Rapat The Fed

Pertama, adanya momen jelang tahun politik. Biasanya, ini akan menyundut inflasi dari sisi permintaan.  "Ini menjadi pekerjaan rumah pemerintah untuk tetap menjaga lonjakan harga agar tetap dapat dikendalikan," tambahnya. 

Kedua, tetap adanya potensi disrupsi rantai pasok global karena potensi perlambatan ekonomi, sehingga ini akan menyundut tekanan harga dari sisi impor (imported inflation). 

Pasalnya, ada potensi suplai barang-barang impor akan terhambat dan tentunya akan mendongkrak inflasi dari sisi impor. Meski demikian, Riefky tetap percaya inflasi akan tetap berada dalam kisaran sasaran 2% yoy hingga 4% yoy hingga akhir tahun 2023. 

Dari perhitungannya, inflasi akhir tahun 2023 akan bergerak di kisaran 3% yoy hingga 3,5% yoy yang kemudian akan mendorong moncernya konsumsi rumah tangga. 

Senada dengan Riefky, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira juga menegaskan, pentingnya menjaga tingkat harga untuk menjaga konsumsi masyarakat. 

Baca Juga: Bank Sentral China Pangkas Suku Bunga di Tengah Kenaikan Suku Bunga Inggris dan Eropa

Bhima pun mendorong pemerintah untuk melakukan pengendalian inflasi hingga di bawah 3% yoy atau di bawah level pra pandemi Covid-19. Dengan demikian, konsumsi masyarakat akan makin ngegas. 

Dengan perkembangan terkini, Bhima pun memperkirakan pertumbuhan konsumsi rumah tangga bisa berada di kisaran 4,8% yoy hingga 5% yoy. 

Ini kemudian membawa pertumbuhan ekonomi Indonesia di sepanjang 2023 berada di kisaran 4,7% yoy hingga 5% yoy. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×