kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tekan penyebaran varian delta, Menkes meminta masyarakat kurangi pergerakan


Selasa, 13 Juli 2021 / 18:03 WIB
Tekan penyebaran varian delta, Menkes meminta masyarakat kurangi pergerakan
ILUSTRASI. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat kurangi pergerakan


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Terkait lonjakan kasus Covid-19, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menuturkan, apapun yang dilakukan di rumah sakit, tidak akan pernah cukup jika di sisi hulu tidak dibereskan.

Adapun sisi hulu yang dimaksud ialah penerapan 5M di masyarakat mulai dari disiplin jaga jarak, memakai masker dan mengurangi mobilitas. Diharapkan terjadi penurunan kegiatan mobilitas masyarakat hingga 20% untuk menekan penyebaran virus Corona terutama varian delta.

Saat ini penurunan kegiatan mobilitas masyarakat baru diangka 6% hingga 16%.

"Jangan kemana-mana tapi stay at home itu penting sekali kasihan teman-teman di rumah sakit kasihan para dokter kasihan nakes yang nanti akan menerima gelombang pasien yang akan masuk. Penting sekali kita bereskan di sisi hulunya, kita bereskan sebabnya, agar jangan sampai orang-orang itu bergerak terlalu banyak [tapi] tinggal di rumah," kata Budi saat Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (13/7).

Baca Juga: Jika PPKM Darurat diperpanjang, pertumbuhan ekonomi bisa tertekan

Adapun lonjakan kasus yang terjadi begitu cepat saat ini, salah satu faktornya ialah adanya varian delta. Jika awalnya varian delta terkonsentrasi di Pulau Jawa, Budi mengungkap, saat ini terlihat sudah mulai menyebar ke luar Jawa.

"Jadi Lampung, Kalimantan Timur, Sumatra Selatan, Papua Barat, Kepulauan Riau dan Bengkulu sudah masuk radar kita di luar rumah sakit-rumah sakit di Jawa. Kalau kita amati penyebarannya dan laju peningkatannya ini ciri-ciri dari varian mutasi delta," imbuh Budi.

Lebih lanjut Budi menerangkan, antisipasi lonjakan kasus akan terus dilihat sampai akhir bulan ini. Oleh karenanya, pemerintah kini harus benar-benar mempersiapkan fasilitas kesehatan.

"Ini sangat ditentukan oleh ketegasan kita disiplin kita untuk mengurangi pergerakan. Saya mohon bantuan rekan media dan juga teman di DPR tolong kurangi pergerakan karena kali ini cepat sekali untuk varian Delta ini," tegasnya.

Baca Juga: Ragu dengan vaksin China, Thailand bakal campur vaksin Sinovac dengan AstraZeneca

Dari pengamatan Kemenkes beberapa daerah di luar Jawa sudah memberikan indikasi terjadi peningkatan. Beberapa bahkan sudah terkonfirmasi adanya varian Delta.

Guna mengantisipasi penyebaran varian delta di luar Pulau Jawa, pemerintah memastikan daerah-daerah tersebut mulai mempersiapkan Rumah Sakit, obat-obatan, oksigen dan SDM.

"Ada lima daerah di Sumatra, dua di Kalimantan, dua di Sulawesi, satu di Papua dan satu di Nusa Tenggara yang sudah kita sampaikan harus kita amati dengan ketat karena kalau terjadi apa-apa di sana kapasitas kesehatan mereka pasti jauh di bawah DKI Jakarta atau jauh di bawah di Jawa," ujarnya.

Selanjutnya: Jangan anggap enteng, kenali 11 gejala Covid-19 yang sering muncul

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×