Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan melaporkan bahwa rasio pajak alias tax ratio Indonesia pada 2022 telah melewati angka capaian sebelum pandemi Covid-19.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, melihat data sementara, tax ratio Indonesia pada tahun 2022 telah mencapai 10,4% terhadap PDB. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan tax ratio pada 2021 yang sebesar 9,11%.
"Dengan data sementara ini besarnya 10,4%. Ini peningkatan cukup signifikan, melampaui tax ratio sebelum pandemi," ujar Febrio dalam Konferensi Pers APBN Kita, Selasa (3/1).
Febrio menyampaikan, dengan pencapaian tersebut, menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia semakin baik sejalan dengan sistem administrasi perpajakan yang juga membaik. Oleh karena itu, tax ratio Indonesia diperkirakan akan kembali ke level double digit.
Baca Juga: Tax Ratio Sentuh 10,4% pada Tahun Lalu, Ini Pendorongnya
"Inilah yang menunjukkan pemulihan dan perbaikan di administrasi perpajakan yang cukup signifikan," katanya.
Meski begitu, Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri memperkirakan rasio pajak atau tax ratio Indonesia di tahun ini akan mengalami penurunan yang sangat tajam dan kembali ke single digit.
Ini juga disebabkan lantaran tahun ini adanya moderasi harga komoditas yang berpangurh terhadap penerimaan negara.
"Tahun ini tax ratio diperkirakan turun tajam lagi, kembali ke single digit," ujar Faisal dalam acara Diskusi Publik: Catatan Awal Ekonomi Tahun 2023, Kamis (5/1).
Memang tax ratio Indonesia masih cenderung rendah jika dibandingkan dengan negara lain. Bahkan, Faisal, bilang, tax ratio Indonesia menduduki peringkat ke 134 dari 143 negara di dunia.
Baca Juga: Tax Ratio Indonesia Makin Jauh dari Level Ideal 15%
Menurutnya, adanya potensi penurunan yang tajam pada tax ratio Indonesia pada tahun ini juga akan berakibat pada utang Indonesia yang juga akan nambah.
"Unfortunately, konsekuensi tax ratio yang turun lagi tahun ini utangnya akan bertambah, jadi tidak akan berkurang," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News