kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tarik investasi, Ekonom Mandiri: Indonesia harus fokus pada sumber daya manusia


Kamis, 31 Januari 2019 / 21:27 WIB
Tarik investasi, Ekonom Mandiri: Indonesia harus fokus pada sumber daya manusia


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang antara China dan Amerika Serikat akan membuat investor akan memindahkan investasinya dari China. Hal ini dianggap menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menarik investasi.

Meski begitu, selain Indonesia masih ada negara lain yang juga dilirik investor sebagai tempat untuk berinvestasi. Karena itu, Ekonom Senior Bank Mandiri Andry Asmoro menyarankan, untuk menarik investor dari China, Indonesia sebaiknya fokus memperbaiki sumber daya manusia.

"Sumber daya itu salah faktor yang penting, Sumber daya manusia menjadi hal yang banyak dipertanyakan investor yang mau masuk ke Indonesia," tutur Andry, Kamis (31/1).

Andry menerangkan, ada tiga faktor yang menjadi perhatian investor untuk mulai berinvestasi di satu negara. Faktor pertama adalah masalah infrastruktur, kedua terkait aturan dan insentif, dan ketiga sumber daya manusia.

Untuk infrastruktur, Andry berpendapat Indonesia sudah melakukan banyak sekali pembangunan infrastruktur yang sangat positif. Terkait aturan, pemerintah banyak memberikan insentif seperti tax holiday dan insentif lain yang dapat mendorong pertumbuhan industri. 
Menurutnya, masalah tenaga kerja masih harus menjadi perhatian.

Andry menambahkan, bila Indonesia tak memiliki sumber daya manusia yang baik dalam jangka waktu 10 tahun hingga 20 tahun ke depan, Indonesia akan kalah bersaing khususnya dalam persaingan memperebutkan investasi.

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Bidang Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Kementerian Perindustrian Imam Haryono mengatakan salah satu hal yang menjadi fokus pemerintah dalam meningkatkan daya saing industri Indonesia adalah menguatkan vokasi. 

Beberapa program yang dilakukan adalah melakukan pendidikan vokasi menuju dual system, pembangunan Poltek/Akom di kawasan industri, link&match, 3 in 1, sertifikat kompetensi tenaga kerja industri dan pengembangan SDM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×