kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.491.000   8.000   0,32%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

Tarif cukai vape 57% dari harga jual telah sesuai


Kamis, 07 Juni 2018 / 19:16 WIB
Tarif cukai vape 57% dari harga jual telah sesuai
ILUSTRASI. CUKAI CAIRAN ROKOK ELEKTRONIK


Reporter: Patricius Dewo | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memastikan pengenaan cukai untuk produk hasil pengolahan tembakau (HPTL) seperti e-cigarette dan cairan rokok elektrik atau vape mulai 1 Juli 2018. Tarif yang dipatok sebesar 57 % dari harga jual.  

Meski kebijakan ini menuai kritik. Pemerintah tampaknya tak bergeming. “Pengenaan besaran tarif tersebut telah sesuai dengan amanat Udang-Undang Cukai dan sudah disosialisasikan pada stakeholder dan asosiasi terkait dimana setelah ada komunikasi secara intens dengan para asosiasi vape sebagian besar memberi respon positif atas pengenaan cukai tersebut, “ ujar Kasubdit Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai, Deni Surjantoro kepada Kontan.co.id, Kamis (7/6).

Robert Leonard Marbun, Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Bea dan Cukai menambahkan tarif cukai vape ini telah melalui pertimbangan. Di antaranya untuk pengendalian konsumsi agar tidak terjangkau oleh anak-anak. 

Kedua, karena pengguna vape yang sebagian besar adalah masyarakat perkotaan dan golongan menengah ke atas.

Sementara itu ia juga menambahkan bahwa tarif rata-rata cukai tembakau Sigaret Kretek Tangan (SKM) sudah mencapai target yang ditetapkan.

“Tarif rata-rata cukai hasil tembakau untuk SKM saja saat ini sudah mencapai 54% lebih..” ujar Robert Leonard Marbun, Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Bea dan Cukai pada Kamis (7/6)

Sebelumnya, Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) menyampaikan keberatannya atas penerapan tarif cukai vape 57%. Tarif sebesar itu dirasa terlalu tinggi sehingga bisa memberatkan pebisnis yang rata-rata masuk kategori UMKM.

Saat ini tengah berkembang dan jumlah toko penjual vape di seluruh Indonesia sudah sekitar 3.500 toko. Itu pun hanya toko yang bergabung dengan APVI.

Dan rata-rata banyak dari pengusaha vape tersebut memperjualbelikan dagangan nya melalui online ataupun melalui penyedia jasa e-commerce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×