kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.969.000   -22.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.889   -19,00   -0,11%
  • IDX 6.662   27,23   0,41%
  • KOMPAS100 961   5,16   0,54%
  • LQ45 749   4,23   0,57%
  • ISSI 211   0,99   0,47%
  • IDX30 389   2,00   0,52%
  • IDXHIDIV20 469   2,15   0,46%
  • IDX80 109   0,68   0,62%
  • IDXV30 114   0,47   0,41%
  • IDXQ30 128   0,55   0,43%

Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Era Prabowo, Thomas Djiwandono: Bukan Mimpi!


Selasa, 24 September 2024 / 14:44 WIB
Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Era Prabowo, Thomas Djiwandono: Bukan Mimpi!
ILUSTRASI. Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono berbicara pada Seminar Keterbukaan Informasi Publik Kementerian Keuangan 2024 ,Transparansi Dana Desa dan Pengentasan Kemiskinan di Jakarta, Selasa (6/8/2024). Thomas Djiwandono menyebut target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% di era kepemimpinan Prabowo bukanlah mimpi.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono menyebut target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% di era kepemimpinan Prabowo Subianto bukanlah target yang tidak bisa dicapai.

Thomas menyebut, target pertumbuhan sebesar 8% tersebut diperlukan agar Indonesia terbebas dari perangkap pendapatan menengah (middle income trap).

"Upaya ini sangat penting bagi Indonesia untuk terbebas dari perangkap pendapatan menengah. Mencapai pertumbuhan 8% yang ambisius bukanlah mimpi, tetapi sebuah keharusan," ujar Thomas dalam acara The International Seminar and Growth Academy Asean, Selasa (24/9).

Untuk mencapai target tersebut, Thomas menyebut, Indonesia perlu memanfaatkan mesin pertumbuhan baru, seperti ekonomi digital dan ekonomi hijau.

Baca Juga: Terapkan Pajak Minimum Global, Indonesia Bisa Untung Hingga Rp 8,8 Triliun

Ia menambahkan, pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui investasi dalam pendidikan, keterampilan dan kesehatan juga akan menjadi landasan bagi tenaga kerja masa depan yang produktif dan inovatif.

"Kita harus menekankan peran inovasi teknologi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi," katanya.

Menurutnya, merangkul transformasi digital dan mendorong inovasi akan memungkinkan Indonesia bisa bersaing secara global dan membuka peluang baru negara ASEAN.

"Keberlanjutan juga merupakan kuncinya. Pertumbuhan kita harus inklusif dan ramah lingkungan, dengan kebijakan yang mempromosikan kesetaraan sosial, melindungi sumber daya alam dan mengatasi perubahan iklim," pungkasnya. 

Baca Juga: Defisit APBN Makin Melebar, Ekonom: Pemerintah Harus Menekan Belanja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×