Reporter: Hans Henricus | Editor: Edy Can
JAKARTA. Wakil Presiden (Wapres) Boediono kecewa dengan kinerja produksi minyak Indonesia. Pasalnya, produksi minyak mentah siap jual (lifting) tahun ini meleset dari target sebesar 970.000 barel per hari.
"Ini buruk bagi ketahanan pasokan bahan bakar minyak, ekspor, dan bagi anggaran kita," ujar Boediono saat membuka Indonesia Petroleum Association Convention, Rabu (18/5).
Boediono menyentil Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) yang menangani masalah lifting ini. "Saya minta Kementerian ESDM dan BP Migas memberi perhatian serius terhadap masalah ini," katanya.
Selain masalah lifting, Boediono juga mengungkapkan persoalan dalam produksi gas nasional. Masalah utamanya adalah pembangunan infrastruktur gas.
Makanya, dia bilang saat ini pemerintah mendorong pembangunan floating storage and regasification units (FSRU) di Sumatera dan Jawa. "Satu unit di wilayah Jakarta diharapkan selesai awal tahun 2012," terangnya.
Pasalnya, kebutuhan gas di Sumatera dan Jawa tumbuh sangat cepat, misalnya untuk pembangkit listrik, industri manufaktur dan juga nantinya untuk transportasi maupun kegiatan rumah tangga. Oleh sebab itu, Boediono mengatakan banyak ruang bagi investor dalam pembangunan sektor gas di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News