kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.351.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.747   21,00   0,13%
  • IDX 8.417   46,45   0,55%
  • KOMPAS100 1.166   6,42   0,55%
  • LQ45 850   5,80   0,69%
  • ISSI 294   1,08   0,37%
  • IDX30 445   1,55   0,35%
  • IDXHIDIV20 514   5,58   1,10%
  • IDX80 131   0,59   0,45%
  • IDXV30 137   0,45   0,33%
  • IDXQ30 142   1,41   1,00%

Tangani Perundungan, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Akan Bentuk Tim di Sekolah


Senin, 17 November 2025 / 18:02 WIB
Tangani Perundungan, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Akan Bentuk Tim di Sekolah
ILUSTRASI. Mendikdasmen Abdul Mu'ti bentuk tim khusus & terbitkan Permen baru respons kasus bullying di sekolah. Melibatkan ortu, murid, masyarakat.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti akan membentuk tim khusus di sekolah untuk menangani bullying atau perundungan. 

Kebijakan ini merespons banyaknya kasus perundungan yang terjadi di sekolah. Termasuk baru-baru ini yang terjadi di di SMPN 19 di Tangerang Selatan hingga menimbulkan korban jiwa.

Abdul mengaku saat ini masih belum mendapatkan laporan resmi terkait perundungan di SMPN 19 Tangerang Selatan. 

Namun begitu, Abdul memastikan akan segera mengonfirmasi berita tersebut. 

Pihaknya juga akan mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) untuk memperkuat penanganan perundungan di sekolah-sekolah. 

Baca Juga: Prabowo Akan Kejar Uang Hasil Korupsi untuk Membiayai Program Pendidikan

"Penanganannya kami nanti akan terbitkan Permen Dasmen untuk memperbaiki Permen Dasmen sebelumnya," ujarnya di SMP Negeri 4 Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/11/2025).

Melalui Permen ini, pemerintah akan membentuk tim khusus di sekolah yang melibatkan orang tua, murid dan masyarakat sekitar untuk melakukan monitoring kegiatan humanis di lingkungan sekolah. 

"Sehingga berbagai kekerasan yang selama ini terjadi tidak akan terulang lagi di masa-masa yang akan datang," jelasnya. 

Sebelumnya, MH, korban bullying di SMPN 19 Tangsel meninggal dunia setelah mendapat perawatan di RS Fatmawati, Jakarta Selatan. Korban meninggal pada Minggu (16/11/2025) pagi, setelah sempat menjalani perawatan selama sepekan.

Baca Juga: Prabowo Targetkan 1 Juta Smart TV Terpasang di Sekolah Tanah Air Tahun Depan

MH, siswa kelas tujuh, menjadi korban perundungan oleh teman kelasnya. Peristiwa itu terjadi di SMPN 19 pada 20 Oktober 2025 di ruang sekolah saat hendak jam istirahat. Saat itu, korban dipukul menggunakan bangku besi di bagian kepala.

Setelah kejadian itu, pada Selasa (21/10/2025), korban mulai mengeluhkan rasa sakit yang ditimbulkan akibat insiden tersebut. Saat pihak keluarga melakukan pendalaman, ternyata korban mengaku sudah sering menerima bullying mulai dari dipukul hingga ditendang.

Selanjutnya: Robert Kiyosaki: Cetak Uang Besar-besaran Akan Jadi Pemicu Lonjakan Harga Bitcoin

Menarik Dibaca: Pasar Karbon Kian Serius, Ini Proyek Unggulan Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×