kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,42   6,96   0.76%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tambahan Kuota Ekspor CPO ke Tiongkok Bisa Pulihkan Ekspor CPO


Jumat, 11 November 2022 / 15:51 WIB
Tambahan Kuota Ekspor CPO ke Tiongkok Bisa Pulihkan Ekspor CPO
ILUSTRASI. Kementerian Perdagangan memfasilitasi kerjasama antara pelaku usaha Indonesia - Tiongkok untuk meningkatkan ekspor CPO.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan memfasilitasi kerjasama antara pelaku usaha Indonesia - Tiongkok untuk meningkatkan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).

Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (Gimni) Sahat Sinaga mengatakan, kerjasama ini merupakan kabar baik bagi industri kelapa sawit. Terlebih, pada tahun ini ekspor sawit turun drastis lantaran kebijakan larangan ekspor sawit beberapa waktu lalu.

"Dengan penambahan ini harapannya ekspor bisa mencapai 31 juta ton sama seperti tahun 2021," kata Sahat saat dijumpai di Kementerian Perdagangan, Jum'at (11/11).

Sahat menyebut, China merupakan pasar yang potensial untuk ekspor CPO sehingga bisa memulihkan ekspor CPO yang sempat tersendat pada tahun ini.

Sebelumnya, Indonesia telah meneken Memorandum of Understanding (MoU) antara China Chamber of Commerce for Import and Export for Foodstuffs, Native Produce & Animal By-Products (CFNA) dengan empat Asosiasi pelaku ushaa kelapa sawit Indonesia dan turunannya yaitu Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Gabungan Minyak Nabati Indonesia (Gimni), Asosiasi Minyak Makan Indonesia (AIMMI), Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (Apolin).

Baca Juga: Gapki: Sertifikasi ISPO Sangat Diperlukan Industri Sawit Indonesia

Sahat menjelaskan, dalam penandatanganan yang dilakukan di Kementerian Perdagangan memang bukan kesepakatan nilai ekspor. Tetapi lebih kepada menambah komitmen kedua negara untuk meningkatkan ekspor dan impor.

Menurut Sahat, jumlah kuota ekspor CPO dan turunannya juga bisa mencapai lebih dari 1 juta ton. Sahat menilai, tahun 2023 akan ada isu global yang lebih kompleks tentang pasokan minyak nabati.

"Oleh karena itu, yang kita lihat dari MoU China menginkan garansi pasokan dari minyak sawit Indonesia yang demikian banyak," papar Sahat.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan penandatanganan MoU ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan bilateral antara kedua negara pada akhir Juli lalu atas komitmen Tiongkok untuk membeli 1 juta produk CPO dan turunannya kepada Indonesia.

"Saya berharap penandatanganan ttd ini dapat diwujudkan dalam benuk nyata untuk meningkatkan ekspor produk CPO Tiongkok," kata Zulhas

Baca Juga: Indonesia Bakal Tambah Kuota Ekspor Sebanyak 1 Juta Ton CPO ke Tiongkok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×