kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tambah pasokan air baku Balikpapan, Bendungan Sepaku Semoi mulai proses lelang


Selasa, 30 Juni 2020 / 09:31 WIB
Tambah pasokan air baku Balikpapan, Bendungan Sepaku Semoi mulai proses lelang
ILUSTRASI. Proses lelang bendungan tersebut menggunakan metode design and build.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menambah jumlah bendungan di Indonesia untuk mendukung terciptanya ketahanan air dan pangan. Salah satu yang akan dimulai pembangunannya adalah Bendungan Sepaku Semoi yang berada di Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

"Bendungan dengan kapasitas volume sekitar 11 juta meter kubik ini sudah cukup lama direncanakan, utamanya untuk memenuhi kebutuhan air baku Kota Balikpapan dengan kapasitas 2.500 liter/detik," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dalam siaran pers, Selasa (30/6).

Basuki mengatakan, pembangunan bendungan tersebut tidak terkait dengan rencana pemindahan ibu kota negara (IKN). Menurut dia, sejauh ini belum ada rapat pembahasan mengenai IKN di tengah wabah Covid-19 dan belum ada keputusan dari presiden serta payung hukumnya.

Baca Juga: Belanja Kementerian PUPR 2021 direncanakan Rp 115,58 T, ini proyek yang akan dibangun

Untuk proses lelang bendungan tersebut, Basuki mengatakan menggunakan metode design and build sehingga lebih cepat. Menurutnya, dibutuhkan lahan dengan luas sekitar 378 hektare untuk pembangunan bendungan tersebut dan saat ini sedang dilakukan penilaian harga lahan (appraisal).

Dari total luas lahan tersebut direncanakan seluas 342 hektare untuk areal genangan dan 36 hektare untuk fisik bendungan. Lokasi lahan yang akan dibebaskan tersebut terdapat di tiga desa yakni Desa Tengin Baru, Sukomulyo dan Desa Argomulyo. Ketiga desa tersebut semua berada di Kecamatan Sepaku.

Basuki mengatakan, penentuan lokasi lahan tersebut berdasarkan SK (Surat Keputusan) Gubernur Kalimantan Timur Nomor 590/K.653/2019 tentang Penetapan Lokasi Pengadaan/Pembebasan tanah untuk Pembangunan Bendungan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara.

"Bendungan Sepaku Semoi dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan Timur, Ditjen Sumber Daya Air, dengan perkiraan kebutuhan total nilai proyek tersebut sekitar Rp 700 miliar untuk konstruksi fisik, pembebasan areal genangan dan green belt (jalur hijau) di atas lahan seluas 378 hektar," kata Basuki.

Baca Juga: Proyek bendungan Jokowi ini sudah terbangun 92%, bisa pasok air 300 liter per detik

Sebagai informasi, di Provinsi Kaltim sudah terdapat enam infrastruktur yang selama ini menjadi sumber pengambilan air baku. Keenam sumber air baku tersebut yakni Bendungan Manggar di Balikpapan (kapasitas tampung 14,2 juta meter kubik), Bendungan Teritip di Balikpapan (2,43 juta meter kubik), Embung Aji Raden di Balikpapan (0,49 juta meter kubik), Bendungan Samboja di Kutai Kartanegara (5,09 juta meter kubik), Intake Kalhol Sungai Mahakam (0,02 juta meter kubik), dan Bendungan Lempake di Samarinda (0,67 juta meter kubik).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×