kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.469   -10,06   -0,13%
  • KOMPAS100 1.154   -0,36   -0,03%
  • LQ45 914   0,76   0,08%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,31   0,28%
  • IDXHIDIV20 570   2,59   0,46%
  • IDX80 132   0,18   0,14%
  • IDXV30 140   0,94   0,68%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

Tak layani di tempat umum, layanan tukar uang tahun ini hanya di loket bank


Kamis, 30 April 2020 / 19:07 WIB
Tak layani di tempat umum, layanan tukar uang tahun ini hanya di loket bank
ILUSTRASI. Petugas menghitung uang rupiah di money changer Ayu Masagung, Jakarta, Kamis (19/3/2020). Pelemahan rupiah semakin tak terkendali. Rupiah di pasar spot sudah menyentuh 15.585 per dolar Amerika Serikat (AS). Posisi ini membuat mata uang Garuda melemah 2,32


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Tahun ini, Bank Indonesia (BI) tak melayani penukaran uang untuk masyarakat di lokasi umum seperti Monumen Nasional (Monas) dan pasar tradisional.

Layanan penukaran uang pada tahun ini hanya disediakan di loket-loket perbankan. Ada 3.742 kantor cabang (KC) bank di seluruh Indonesia yang akan melayani penukaran uang. Perinciannya: 344 KC bank di daerah Jabodetabek dan 3.398 KC bank di wilayah luar Jabodetabek mulai 29 April hingga 20 Mei 2020.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam siaran persnya, Kamis (30/4) mengatakan,   BI telah berkoordinasi dan meminta perbankan agar dalam layanan penukaran uang tetap menegakkan protokol pencegahan Covid-19 pada masa PSBB secara ketat sesuai yang ditetapkan pemerintah.

“Protokol itu antara lain penggunaan masker, pemindaian suhu tubuh, dan penerapan physical distancing,” tandas Onny.  BI juga minta masyarakat agar mematuhi protokol pencegahan Covid-19 dan memerhatikan kebijakan pelaksanaan PSBB yang diterapkan pemerintah daerah setempat.

BI juga berkoordinasi dengan perbankan dan penyelenggara jasa pengolahan uang rupiah (PJPUR) untuk memastikan uang yang layak edar dan terus mengedukasi masyarakat tentang kedisplinan dalam menjaga higienitas saat bertransaksi dengan uang tunai guna memitigasi penyebaran Covid-19.

Menurut Onny, BI berkomitmen untuk menyiapkan kebutuhan uang tunai (outflow) pada periode Ramadan dan Idul Fitri atau Lebaran tahun ini yang diperkirakan sebesar Rp 157,96 triliun.

Angka ini turun 17,7% dibandingkan dengan kebutuhan serupa pada periode tahun lalu.

Prediksi BI, kebutuhan uang tunai tertinggi pada periode Ramadan dan Idul Fitri tahun ini diperkirakan terjadi di daerah Jabodetabek, yaitu sebesar Rp 38 triliun.

 Dalam mencegah perluasan penyebaran Covid-19, BI juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan transaksi pembayaran secara nontunai melalui digital banking, uang elektronik, dan QR Code Pembayaran dengan standar QRIS (QR Code Indonesian Standard).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×