kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Tak jadi PPKM level 3 serentak, 5M dan 3T harus diperkuat


Senin, 13 Desember 2021 / 06:45 WIB
Tak jadi PPKM level 3 serentak, 5M dan 3T harus diperkuat


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Meski PPKM level 3 tak jadi diterapkan pemerintah diharapkan memperkuat protokol kesehatan 5M dan juga 3T guna mitigasi adanya penambahan kasus pasca periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Ahli Kesehatan Lingkungan dan Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, meski diprediksi potensi penambahan kasus Covid-19 pasca Nataru tak sebesar gelombang sebelumnya, namun mitigasi perlu dilakukan. Vaksinasi juga diminta untuk terus ditingkatkan cakupannya.

Adapun bagi masyarakat akan bepergian saat periode Nataru hanya diperbolehkan bagi mereka yang sudah mendapatkan suntikan vaksin dosis kedua. Serta tak dalam status kontak erat dengan kasus terkonfirmasi.

"Serta hasil tes antigen atau PCR itu negatif sebelum dia akan bepergian ini penting," kata Dicky saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (12/12).

Baca Juga: Mega Perintis (ZONE) bidik pertumbuhan penjualan hingga 50% pada 2022

Protokol kesehatan di destinasi wisata juga harus tetap diperketat, mulai dari pengecekan suhu tubuh pengunjung, screening kesehatan pengunjung sebelum memasuki lokas wisata.

"Dilakukan juga kroscek vaksin harus itu di setiap destinasi pariwisata kemudian penerapan protokol kesehatan di destinasi, setiap orang datang ini diperketat kriteria-kriterianya," kata Dicky.

Dicky juga meminta pemerintah terus memasifkan edukasi kepada masyarakat bahwa potensi-potensi lonjakan kasus tetap ada meski kini kasus sedang melandai. Mitigasi risiko antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah juga perlu dilakukan sejak dini.

"Masyarakat harus kita ingatkan jangan sampai abai," imbuhnya.

Baca Juga: Warga belum divaksin dilarang bepergian jarak jauh pada libur nataru

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengimbau pengusaha maupun pekerja/buruh untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat jelang Libur Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru 2022.

Ida mengajak semua pihak untuk bersama-sama saling menjaga, guna mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19.

"Dalam SKB tiga Menteri, dijelaskan bahwa cuti bersama Hari Natal 2021 ditiadakan. Kami berharap keputusan ini benar-benar dipedomani oleh kita bersama," kata Ida.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×