Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Presiden terpilih 2014-2019 Joko Widodo mengaku tak segan mencopot menteri dalam kabinetnya jika pekerjaannya tidak memenuhi target. Menurutnya, setiap kementrerian memiliki target yang harus dicapai setiap tahun.
"Kan setiap tahun ada targetnya. Targetnya kualitatif dan kuantitatif. Targetnya harus kongkret, kalau tidak mencapai target masa mau diteruskan, kerja berdasar target dong," kata Jokowi di Balai Kota, Senin (1/9).
Dirinya menegaskan, bongkar-pasang menteri bukan hal yang luar biasa. Selain bertugas membantu presiden, jabatan menteri merupakan hak prerogatif presiden dalam pengangkatan dan pencopotannya. "Kamu ngerti gak, menteri itu apa? Hak prerogatif presiden. Mau diangkat, mau diberhentikan, itu hak prerogatif presiden, kapanpun," ujarnya.
Dia pun memastikan, dalam bertugas nanti menjadi presiden dia akan memegang kuasa penuh pemerintahannya untuk menyejahterakan rakyat. Dia pun memastikan tidak akan ada intervensi dari pihak manapun.
"Kamu ngerti gak UU-nya? Ya iya. Tergantung kitanya. Kamu tahu ngga dalam sistem presidensial? Presiden itu chief eskekutif, kalau mau bener-benar diterapkan presidensial. Kalau masih setengah-setengah ya jangan ngomong masalah presidensial. Itu dia, memperkuat sitem presidensial," katanya. (Wahyu Aji)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News