Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat, cadangan devisa pada akhir November 2022 sebesar US$ 134,0 miliar, atau 2,91% dibandingkan posisi akhir Oktober 2022.
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengungkapkan, kenaikan cadangan devisa didorong penerimaan pajak dan jasa, serta penerimaan devisa migas.
Di tengah pemasukan tersebut, kebutuhan BI untuk intervensi pergerakan nilai tukar rupiah pada bulan laporan tak setinggi pada bulan Oktober 2022.
Baca Juga: Cadangan Devisa Indonesia Naik US$ 3,8 Miliar pada November 2022
“Rupiah cukup stabil pada November 2022, sehingga walaupun BI menjaga volatilitas, intervensi BI relatif minim,” terang David kepada Kontan.co.id, Rabu (7/12).
Menurut catatan David, pelemahan rupiah pada bulan November 2022 sekitar 0,66% secara bulanan, atau lebih landai dari pelemahan pada bulan Oktober 2022 yang sekitar 1,89% secara bulanan.
Lebih lanjut, David memperkirakan posisi cadangan devisa pada akhir tahun 2022 berada di kisaran US$ 130 miliar hingga US$ 135 miliar.
David optimistis, posisi tersebut mampu memegang mandatnya sebagai bantalan pertama pergerakan rupiah.
Ia memperkirakan, rupiah pada akhir tahun 2022 ada berada di kisaran Rp 15.500 per dolar AS hingga Rp 16.000 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News