Reporter: Petrus Dabu | Editor: Edy Can
JAKARTA. Sebanyak 32% dari jumlah lowongan kerja yang tersedia ternyata tidak terisi. Penyebabnya karena rendahnya tingkat pendidikan dan tidak sesuainya keahlian dan ketrampilan yang dimiliki pencari kerja dengan kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan.
Menurut laporan Informasi Pasar Kerja (IPK ) di Provinsi dan Kabupaten/kota yang diterima Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, jumlah lowongan kerja mencapai 2.381.841 pada tahun lalu. Namun, lowongan yang terisi hanya 1.620.221 orang.
Karena itu, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar akan meminta dinas tenaga kerja dan pengelola pendidikan tinggi mengadakan bursa kerja secara rutin. Menurutnya, bursa tenaga kerja ini untuk mempertemukan secara langsung antara pencari kerja lulusan pendidikan atau universitas yang sedang mencari pekerjaan dengan perusahaan atau pengguna tenaga kerja.
“Bahkan untuk mempermudah pencari kerja, Kemenakertrans pun bekerja sama dengan dinas-dinas tenaga kerja dan universitas untuk mengadakan Bursa Kerja Online (BKOL)," kata Muhaimin.
Untuk meningkatkan keahlian, Muhaimin mengatakan pencari kerja bisa memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BLK). Bahkan, dia mengatakan para pencari kerja bisa menggunakan Kios 3 in 1 yang memiliki fasilitas dan program pendampingan untuk pelatihan, sertifikasi pelatihan dan penempatan kerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News