Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy berharap, Sensus Penduduk 2020 mampu menghasilkan data penduduk yang berkualitas dan seragam.
Kelak, data tersebut bisa semua pihak gunakan untuk penyusunan perencanaan maupun pelaksanaan yang terpadu. Maklum, saat ini, kondisi data di Indonesia masih sangat beragam.
“Misalnya, jumlah penduduk Indonesia bila didasarkan dari data BPS dan Bappenas sebesar 264,2 juta jiwa. Sedangkan jika menggunakan data dari Dukcapil Kemendagri sebesar 263,9 juta jiwa,” sebut Muhadjir.
Baca Juga: Tahun depan, pemerintah alokasikan Dana Desa berdasarkan kinerja
Perbedaan tersebut menjadi signifikan, misalnya, dikaitkan dengan penyediaan bahan pangan. Ini menyebabkan tidak optimalnya kebijakan yang pemerintah jalankan.
Untuk membangun satu data kependudukan, Muhadjir bilang, butuh sinkronisasi antara data Dukcapil Kemendagri yang de jure serta teregistrasi sesuai dokumen kependudukan, dan BPS secara de facto melalui sensus.
“Satu Data Kependudukan ini sangat penting untuk perencanaan yaitu memperkuat kebijakan yang direncanakan dan sehingga dapat dilaksanakan semua pihak secara terpadu,” kata Muhadjir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News