kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Tahun Depan, Pemerintah Alokasikan Rp 124,4 Triliun untuk Ketahanan Pangan


Jumat, 16 Agustus 2024 / 14:40 WIB
Tahun Depan, Pemerintah Alokasikan Rp 124,4 Triliun untuk Ketahanan Pangan
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Tahunan MPR di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen di Jakarta, Jum'at (16/8).


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 124,4 triliun untuk ketahanan pangan tahun 2025, naik dari Rp 108,8 triliun di tahun ini. 

Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pengantar RAPBN 2024 dan Nota Keuangan di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen di Jakarta, Jum'at (16/8). 

"Anggaran ketahanan pangan direncanakan sebesar Rp124,4 triliun," ungkap Jokowi. 

Jokowi mengatakan anggaran di ini akan diarahkan untuk untuk mendukung peningkatan produktivitas, menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan. 

Tak hanya itu, anggaran ini juga akan dialokasikan utnuk perbaikan rantai distribusi hasil pertanian, serta meningkatkan akses pembiayaan bagi petani. 

Baca Juga: Defisit RAPBN 2025 Direncanakan 2,53% dari PDB

Sebelumnya, Ketua MPR RI, Bambang Seosatyo saat membuka sidang mengingatkan beberapa pekerjaan rumah masih perlu dituntaskan, salah satunya terkait ketahanan pangan dalam negeri. 

Bambang mengatakan meningkatnya populasi penduduk dunia khususnya di Indonesia, akan membutuhkan daya dukung bahan pangan yang lebih besar. 

Namun pada saat bersamaan, sektor pertanian sebagai penopang ketahanan pangan, justru menghadapi beragam tekanan; mulai dari makin sempitnya lahan pertanian, stagnasi produksi, meningkatnya frekuensi hama dan penyakit tumbuhan, makin mahalnya biaya produksi, serta ancaman perubahan iklim.  

"Untuk menghindari risiko krisis pangan di masa yang akan datang, kita perlu menyiapkan strategi besar untuk menciptakan “kedaulatan pangan” Indonesia," kata Bamsoet. 

Bamsoet juga berharap penciptaan ketahanan pangan ini bukan hanya mengandalkan impor dari luar, namun juga pemenuhan pangan dari produksi dalam negeri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×