kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sutan: Ikut konvensi, Gita-Dahlan sebaiknya mundur


Kamis, 12 September 2013 / 13:43 WIB
Sutan: Ikut konvensi, Gita-Dahlan sebaiknya mundur
ILUSTRASI. Selain Disukai, 5 Jenis Rumput Ini Juga Bermanfaat untuk Kucing


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana mendukung usulan agar dua menteri yang ikut Konvensi Capres Partai Demokrat mundur dari posisinya sebagai menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu II. Dua menteri itu adalah Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan. Menurut Sutan, keduanya akan terlihat lebih ksatria jika mundur dari jabatannya.

"Ini kan saran, kalau tidak mampu ya mengundurkan diri. Itu lebih gentle," ujar Sutan di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (12/9/2013).

Sutan mengungkapkan, lebih baik jika Dahlan dan Gita menyatakan keseriusannya menjadi calon pemimpin pada tahun 2014 mendatang. "Oleh karena seluruh pikiran dan kemampuannya, maka mereka curahkan untuk mencapai taget itu. Maka pilihan mundur menjadi lebih gentle," kata Sutan.

Meski demikian, ia menekankan, tak ketentuan para menteri yang ikut konvensi harus mundur dari jabatannya. Dia juga membantah usulannya ini hanya untuk mengganjal langkah dua menteri itu dalam konvensi. Sutan menyatakan dirinya bukan tim sukses mana pun.

Desakan menteri mundur

Desakan agar para menteri peserta konvensi mundur dari kabinet ini sebelumnya dilontarkan Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan. Dia menilai, sebaiknya para menteri fokus melakukan kampanye. Syarief berpendapat, akan sangat sulit bagi para menteri berkonsentrasi jika harus tetap berkampanye.

"Kalau mau jadi presiden harus fokus betul. Jadi presiden kan benar-benar luar biasa," kata Syarief di kantor Presiden, Selasa (10/9/2013).

Berdasarkan pengalamannya sebagai menteri, menurut Syarief, berat membagi waktu untuk kegiatan di luar kementerian. Sebaliknya, kata dia, Presiden tidak ingin menteri yang maju di Pilpres mengganggu tugas di kementerian. (Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×