Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Sufmi Dasco mengungkap alasan pemerintah tak mewajibkan susu masuk ke dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG) besutan Presiden Prabowo Subianto.
Dasco menjelaskan, komponen susu yang tinggi gula tidak selaras dengan tujuan program Makan Bergizi Gratis. Pertimbangan inilah yang menjadi ihwal susu tak masuk jadi menu wajib.
“Gimana mau ada susu, gula semua,” ujarnya saat ditemui di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (7/1).
Di samping itu, Dasco menuturkan, dana yang digelontorkan sebesar Rp 10.000 per porsi per anak dinilai tidak cukup bila memasukkan susu ke dalam menu, padahal sebelumnya Prabowo menganggarkan sebesar Rp 15.000 per anak.
Baca Juga: Dukung Makan Bergizi Gratis, TNI Kerahkan 351 Kodim, 14 Lantamal dan 41 Lanud
Lebih lanjut, Dasco menambahkan, agar program Makan Bergizi Gratis ini berjalan sebagaimana mestinya, pasalnya baru saja diterapkan pada Senin (6/1) kemarin.
“Baru sehari, baru sehari masa dievaluasi?,” tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menyatakan bahwa pemberian susu hanya diperuntukkan untuk daerah-daerah yang memiliki sapi perah.
“Sudah saya jelaskan, susu akan menjadi bagian makanan bergizi untuk wilayah-wilayah di mana sapi perahnya ada,” kata Dadan usai rapat kerja bersama Komisi IX di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (6/1).
Selanjutnya: Man City Hadapi 115 Pelanggaran Keuangan, Degradasi dan Pengurangan Poin Menanti
Menarik Dibaca: Penumpang Rombongan Bisa Dapat Diskon Tiket Whoosh 20%, Begini Caranya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News