kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Suryadharma heran, mengapa Jokowi bisa melejit?


Rabu, 08 Januari 2014 / 16:49 WIB
Suryadharma heran, mengapa Jokowi bisa melejit?
ILUSTRASI. Raa Cha hadirkan menu spesial khusus Kemerdekaan (Dok/Raa Cha Suki)


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali mengaku heran dengan hasil survei yang kembali menempatkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai kandidat capres dengan elektabilitas tertinggi.

Menurutnya, kinerja Jokowi selama memimpin Ibu Kota belum terbukti. Ia mengatakan, seseorang bisa terkenal karena dua hal. Pertama, karena pemikirannya.

Ia mencontohkan Gus Dur. Kedua, seseorang bisa terkenal karena karya nyatanya seperti yang dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.

“Nah, kira-kira menurut Anda, Jokowi kenapa dia terkenal? Saya sendiri bertanya-tanya,” ujar Menteri Agama ini, saat berbincang dengan Kompas.com, di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (8/1/2014).

Suryadharma menilai, Jokowi belum menunjukkan karya monumental layaknya Ali Sadikin. Ia mengatakan, tak akan heran elektabilitas Jokowi melejit jika kader PDI Perjuangan itu sudah mengatasi persoalan klasik Ibu Kota seperti banjir dan macet.

“Kalau ada hasil yang monumental dari Jokowi, PPP bakal ada di depan. Jokowi selalu teratas, itu tidak bisa terbantahkan. Tapi kami bingung dengan survei-survei ini,” katanya.

Ia menambahkan, seharusnya elemen survei juga menanyakan faktor apa yang menyebabkan responden memilih Jokowi. 

“Apakah ada pertanyaan soal efektivitas Jokowi memimpin? Ini Indonesia loh. Saya rasa, Jokowi bisa dinilai setelah lima tahun memimpin DKI Jakarta,” kata Suryadharma.

Jokowi kian melejit

Dalam survei yang dilakukan Litbang Kompas pada Desember 2013, elektabilitas Jokowi terus meningkat hingga 43,5 persen. Tingkat dukungan terhadap Jokowi dari bulan Desember 2012 terus meningkat.

Pada Desember 2012, tingkat dukungan terhadap Jokowi mencapai 17,7 persen. Setelah itu, Jokowi melipatgandakan dukungannya menjadi 32,5 persen pada survei Juni 2013, dan terus membubung menjadi 43,5 persen pada survei Desember 2013.

Peningkatan dukungan ini terjadi karena ada limpahan dukungan konstituen partai selain PDI Perjuangan dan dukungan dari pemilih yang sebelumnya menentukan pilihan.

Di bawah Jokowi, ada lima kandidat capres lain yang mendapat dukungan suara signifikan untuk berlaga pada Pemilu Presiden 2014. Mereka adalah Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, Wiranto, Megawati Soekarnoputri, dan Jusuf Kalla. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×