Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebut bahwa sejumlah nama kepala daerah di Pulau Jawa potensial dilirik untuk mengisi kursi bakal calon wakil presiden 2024-2029.
Menurut LSI Denny JA, nilai tawar para kepala daerah ini cukup baik karena masing-masing kandidat bakal calon presiden masih mempunyai celah kelemahan di provinsi yang berbeda di Jawa.
Di samping itu, belum satu pun kandidat bakal calon presiden (capres) yang telah mempunyai tingkat keterpilihan di atas 50 persen, sehingga membutuhkan daya dukung elektoral dari calon rekan tandemnya kelak.
"Ini cukup ramai nama-nama yang belum masuk radar untuk diajak kerja sama, tapi akhir-akhir ini mencuat karena pertimbangan geopolitik dan lain-lain," kata peneliti LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas, dikutip siaran langsung rilis hasil surveinya pada Senin (10/7/2023).
Baca Juga: Survei Populi Center: Raih Elektabilitas 11,5%, Sandiaga Uno Unggul di Bursa Cawapres
Di Jawa Barat, Gubernur Ridwan Kamil dianggap dapat memberikan suntikan elektabilitas kepada Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden PDI-P. "Ganjar Pranowo dianggap lemah di Jawa Barat makanya dia coba muncul melirik Ridwan Kamil," ujar Hanggoro.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai perlu memperkuat daya cengkeramnya di Jawa Tengah yang notabene wilayah kekuasaan Gubernur Ganjar dan PDI-P.
Itu sebabnya, Menteri Pertahanan itu belakangan pamer kedekatan dengan putra Presiden RI Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, yang kini berkuasa sebagai Wali Kota Surakarta.
"Prabowo Subianto merasa perlu merebut Jawa Tengah, makanya mulai mendekati Gibran Rakabuming sebagai salah satu tokoh di Jawa Tengah," ucap Hanggoro.
Nama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dinilai menjadi nama yang paling memikat karena belum ada kandidat yang betul-betul menguasai wilayah tersebut.
Dengan kondisi ini, Jawa Timur diprediksi menjadi penentu kemenangan pada Pilpres 2024. "Ganjar, Anies, Prabowo, ingin merebut Jawa Timur," kata Hanggoro.
LSI Denny JA menyebut bahwa survei ini dilakukan pada 30 Mei hingga 12 Juni 2023 terhadap 1.200 responden yang dipilih berdasarkan metodologi multistage random sampling, dengan margin of error kurang-lebih 2,9 persen.
Baca Juga: Saat Anies Baswedan merespons namanya berpotensi maju pilpres 2024
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Sebagai informasi, Ridwan Kamil yang kini menjadi politikus Golkar, sebelumnya menyatakan enggan untuk maju di kontestasi nasional.
Ia memilih untuk maju kembali di kontestasi kepala daerah, baik itu sebagai calon gubernur Jawa Barat maupun DKI Jakarta. Sementara Khofifah, namanya sebelumnya disodorkan Nasdem untuk menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) bagi Anies Baswedan.
Namun belakangan, Nasdem justru ingin mencalonkan putri almarhum Presiden keempat Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid.
Adapun nama Gibran di dalam bursa bakal cawapres sempat diungkapkan oleh Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo), Budi Arie. Menurutnya, Presiden Jokowi masih mempertimbangkan sejumlah nama bakal cawapres untuk Prabowo.
Selain Gibran, nama lain yang dipertimbangkan yakni Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri BUMN Erick Thohir, Menparekraf Sandiaga Uno, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto hingga Ridwan Kamil.
Namun, meskipun didukung untuk menjadi cawapres, Gibran justru meminta maaf. Ia lantas menyinggung Pasal 169 huruf Q Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, terkait usia minimal 40 tahun untuk bisa bagi seseorang dicalonkan sebagai capres maupun cawapres. Sementara dirinya saat ini masih berusia 35 tahun.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Survei LSI Denny JA: Ridwan Kamil, Gibran Rakabuming, dan Khofifah Potensial Dilirik"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News