kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Survei Konsumen DRI: Optimisme konsumen turun tajam di April 2020


Minggu, 03 Mei 2020 / 13:42 WIB
Survei Konsumen DRI: Optimisme konsumen turun tajam di April 2020
ILUSTRASI. Suasana di sebua supermarket di Tangerang Selatan, Kamis (16/4). Survei Konsumen DRI mencatat optimisme konsumen turun tajam di April 2020. KONTAN/Baihaki/16/4/2020


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Optimisme konsumen menurun tajam pada April 2020. Berdasarkan survei Danareksa Research Institute (DRI), Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan lalu sebesar 80,2 alias turun 20,5% dari bulan sebelumnya yang sebesar 101,10. 

“Penurunan ini disebabkan oleh penurunan dua komponennya, yaitu Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) dan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK),” tulis DRI dalam hasil laporan yang diterima Kontan.co.id, Minggu (3/5).

Baca Juga: Begini proyeksi PDB di kuartal I dan II dari ekonom CORE

IKE saat ini tercatat sebesar 54,5 atau merosot tajam 36,9% mom. Sementara IEK tercatat sebesar 99,5 alias menurun 11,1% mom.

Selain itu, penilaian konsumen terhadap kondisi ekonomi domestik juga menurun. Menurutnya, ini disebabkan oleh dampak Covid-19 yang mulai dirasakan oleh konsumen, apalagi setelah penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) oleh pemerintah) di beberapa daerah.

Hal ini terlihat dari konsumen yang khawatir akan ancaman Covid-19 terhadap perekonomian mencapai 24,48%. Seiring dengan ini, sebanyak 12,40% konsumen khawatir akan menurunnya kinerja industri manufaktur dan sebanyak 9,50% khawatir akan pemutusan hubungan kerja (PHK). 

Namun, konsumen tidak terlalu khawatir akan peningkatan harga makanan (inflasi). Ini terlihat dari konsumen yang khawatir akan peningkatan inflasi hanya 49,28% atau lebih rendah dari survei sebelumnya yang mencapai 69,08%. Ini ditopang oleh inflasi bulan Maret 2020 yang rendah atau di kisaran 0,10% mom. 

Baca Juga: CSIS ramal jumlah pengangguran akibat corona akan didominasi dari industri pengolahan

Sehingga secara keseluruhan, proporsi konsumen yang kain bahwa kondisi ekonomi saat ini dalam kondisi baik menurun dari 20,0% menjadi 11,3%. Sementara sebanyak 27,1% konsumen melihat bahwa kondisi ekonomi saat ini masih stabil. 

Sementara sebanyak 6,84% konsumen di daerah pedesaan mengkhawatirkan masalah gagal panen. Jumlah ini meningkat dari 4,52% di bulan sebelumnya. Serta sebanyak 0,41% masyarakat khawatir akan wabah yang mampu menggerogoti ekonomi domestik. 

Lebih lanjut, optimisme konsumen di area perkotaan dan pedesaan juga terlihat melemah. Untuk konsumen di daerah perkotaan, IKK terlihat turun 21,1% menjadi 79,7. Sementara IKK di daerah pedesaan turun 18,8% mom menjadi 81,7. 

Dan bila dilihat secara regional, IKK terlihat menurun pada sejumlah provinsi besar di Indonesia, seperti DKI Jakarta yang turun 26,0% menjadi 78,9, Jawa tengah yang turun 24,4% menjadi 86,4, Jawa Barat turun 21,0% ke 73,5, Jawa Timur turun 19,8% menjadi 91,7, Sulawesi Selatan turun 16,8% menjadi 76,6, dan IKK Sumatera Utara juga turun 15,6% menuju 73,8.

Baca Juga: Ini rincian anggaran stimulus ketiga yang sudah disalurkan pemerintah

Ke depan, konsumen mengharapkan tekanan inflasi yang lebih rendah untuk 6 bulan selanjutnya. Ini terlihat dari indeks kekhawatiran konsumen akan inflasi enam bulan ke depan yang turun 7,8% menuju 169,5. 

Sementara itu, konsumen di beberapa kota besar kurang optimis terhadap prospek nilai tukar rupiah. Indeksnya bahkan turun 6,4% menjadi 63,1. Seiring dengan hal itu, konsumen juga tak begitu yakin bahwa suku bunga acuan akan kembali turun. Ini terlihat dari indeks yang turun 12,2% menjadi 107,2.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×