Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia masih mungkin mencatat surplus pada Oktober 2023. Namun, surplus akan mengecil dari bulan sebelumnya.
Ekonom Bank Danamon Irman Faiz menghitung, surplus neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2023 sebesar US$ 2,89 miliar, atau lebih rendah dari US$ 2,89 miliar pada bulan September 2023.
Meski masih mencatat surplus, Faiz juga melihat adanya potensi penurunan baik nilai ekspor maupun nilai impor.
Baca Juga: Melongok Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Senin (13/11)
Nilai ekspor pada bulan Oktober 2023 diperkirakan sekitar US$ 20,38 miliar atau turun 1,83% mom dan secara tahunan turun 17,8% yoy.
Penurunan nilai ekspor didorong oleh penurunan harga komoditas.
"Koreksi harga minyak membuat komoditas CPO, batubara, tembaga, dan aluminium juga menurun. Ini penyebab utama ekspor menurun," tutur Faiz kepada Kontan.co.id, Minggu (12/11).
Sedangkan nilai impor pada bulan Oktober 2023 diyakini sebesar US$ 18,04 miliar atau naik sekitar 1% hingga 2% mom. Namun, bila dibandingkan dengan Oktober 2022, nilai impor turun 8,9% yoy.
Baca Juga: Ekonomi Lesu dan Suku Bunga Layu, Investasi Asing di China Anjlok
Pergerakan ini utamanya didorong oleh perlambatan ekspansi manufaktur dan adanya impor barang modal besar-besaran di kuartal III-2023.
"Adanya frontloading impor di kuartal III-2023 untuk barang-barang modal ini membuat impor kemudian menurun," tandas Faiz.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News