kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Surplus Anggaran BI Meningkat pada Tahun 2022


Jumat, 05 Mei 2023 / 10:41 WIB
Surplus Anggaran BI Meningkat pada Tahun 2022
ILUSTRASI. Workers leave Bank Indonesia headquarters in Jakarta, Indonesia, September 2, 2020. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Bank Indonesia (BI) mencatat surplus anggaran yang lebih besar pada tahun 2022 dibandingkan dengan tahun 2021. 

Hal ini terlihat dari Laporan Keuangan Tahunan BI yang mencatat surplus anggaran setelah pajak untuk tahun 2022 sebesar Rp 21,76 triliun.

Surplus ini lebih tinggi dari pencapaian surplus setelah pajak tahun 2021 yang sebesar Rp 19,17 triliun. 

Surplus tersebut terutama disebabkan oleh penghasilan BI yang lebih besar daripada beban yang ditanggung BI.

Baca Juga: IMF Wanti-Wanti Risiko Utang di Era Suku Bunga Tinggi, Indonesia Masih Aman?

Pada tahun 2022, penghasilan BI mencapai Rp 121,70 triliun, sedangkan beban BI sebesar Rp 92,83 triliun. 

Penghasilan BI berasal dari pelaksanaan kebijakan moneter senilai Rp 119,61 triliun, pengelolaan sistem pembayaran senilai Rp 200,3 miliar, pengaturan dan pengawasan makroprudensial senilai Rp 6,2 miliar, pendapatan dan penyediaan pendanaan senilai Rp 92,9 miliar, serta pendapatan BI lainnya sebesar Rp 1,79 triliun.

Sementara itu, beban BI meningkat dari Rp 70,9 triliun di 2021 menjadi Rp 92,8 triliun di 2022. 

Baca Juga: Kurs Dollar-Rupiah di BCA Hari Ini Jumat 5 Mei 2023, Periksa Sebelum Tukar Valas

Beban ini terdiri dari pelaksanaan kebijakan moneter senilai Rp 37,1 triliun, pengelolaan sistem pembayaran senilai Rp 4,36 triliun, pengaturan dan pengawasan makroprudensial senilai Rp 559 miliar, beban hubungan keuangan dengan pemerintah senilai Rp 36,8 triliun, serta beban umum dan lainnya sebesar Rp 13,9 triliun.

Menanggapi hal ini, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, mengatakan bahwa "BI senantiasa meningkatkan tata kelola dan kualitas pengelolaan keuangan yang baik guna menjaga kredibilitas sebagai bank sentral."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×