Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Rencana penaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) yang akan dilakukan pemerintah terus menuai pro dan kontra. Salah satunya datang Solidaritas Untuk Pergerakan Aktifis Indonesia (Suropati).
Suropati menilai, BBM erat kaitannnya dengan hajat hidup orang banyak. Maka dengan naiknya harga jual BBM akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat dan juga menjadi tolak ukur harga kebutuan pokok dan harga produk non pangan.
"Ini menyangkut hajat hidup rakyat Indonesia. Bohong kalau mereka bilang kenaikan harga BBM untuk menyelamatkan keuangan atau inflasi negara kita," ujar Aditya Iskandar, perwakilan Suropati dalam diskusi penolakan kenaikan harga BBM dan stabilisasi harga di Bakoel Koffie, Jakarta, Minggu (16/11).
Ia bukan hanya mengkhawatirkan adanya kenaikan inflasi sebesar 1,3% setiap BBM dinaikkan Rp 1.000, tetapi juga pihak-pihak yang mencari keuntungan dari kenaikan BBM ini.
"Bukan semata-mata kenaikan harga atau inflas yang 1,3% saja, ini ada mafia migas di dalamnya. Kita sudah tau-lah siapa saja yang rekam jejaknya berhubungan mafia migas ini," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News