kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Surat panggilan KPK untuk TB Silalahi salah alamat


Selasa, 26 November 2013 / 19:58 WIB
Surat panggilan KPK untuk TB Silalahi salah alamat
ILUSTRASI. Larangan asuransi jiwa berinvestasi di reksadana jadi ancaman bagi industri .


Reporter: Adinda Ade Mustami |

JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) salah mengirimkan surat pemanggilan pemeriksaan untuk Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat TB Silalahi. Oleh karena itu, TB Silalahi yang dijadwalkan menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan penerimaan gratifikasi dalam proyek Hambalang, tidak memenuhi panggilan tersebut.

"Pengiriman suratnya salah alamat. Jadi mengirim ulang dan menjadwal ulang," kata Juru Bicara KPK Johan Budi, kepada wartawan di Kantor KPK, Jakarta, Selasa (26/11).

Terkait kasus tersebut, hari ini rencananya TB Silalahi akan menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk tersangka mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Dalam jadwal pemeriksaan KPK, nama TB Silalahi disebut sebagai anggota DPR.

Atas hal tersebut, pemeriksaan atas TB Silalahi ditunda. Namun Johan mengaku dirinya belum mengetahui kapan jadwal pemeriksaan terhadap TB Silalahi berikutnya.

KPK menilai TB Silalahi dapat memberikan informasi terkait kasus dugaan gratifikasi Hambalang yang menjerat Anas. TB pernah menjadi Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat yang menelusuri dugaan aliran dana untuk pemenangan Anas saat mencalonkan diri sebagai ketua Partai Demokrat dalam Kongres 2010 di Bandung.

Terkait dugaan ini, Komisi Pengawas Partai Demokrat sudah meminta keterangan sejumlah pihak, di antaranya, mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Diana Maringka yang menyebut ada aliran dana dari Anas dalam Kongres 2010. 

Adapun dugaan aliran dana ke Kongres Partai Demokrat untuk pemenangan Anas merupakan salah satu hal yang ditelusuri penyidik KPK. Anas ditetapkan KPK sebagai tersangka atas dugaan menerima pemberian hadiah atau janji terkait proyek pusdiklat Hambalang dan proyek lainnya.br />

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×