kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sudah 405.012 tenaga kesehatan disuntik vaksin Covid-19


Sabtu, 30 Januari 2021 / 15:06 WIB
Sudah 405.012 tenaga kesehatan disuntik vaksin Covid-19
ILUSTRASI. Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac tahap kedua kepada tenaga medis di Puskesmas Setiabudi,


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak dilaksanakan pada 14 Januari hingga 29 Januari 2021, lebih dari 405 ribu sumber daya manusia kesehatan (SDMK) yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, serta tenaga penunjang yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan telah menerima vaksin Covid-19.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan yang dilansir pada laman kemkes.go.id, secara rinci jumlah SDMK yang telah menjalani vaksinasi tahap I per 29 Januari adalah sebanyak 405.012 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 11.287 orang telah memperoleh dosis kedua.

Dari sasaran vaksinasi SDMK sebanyak 1.529.934 orang hampir seluruhnya telah melakukan registrasi ulang yaitu sebanyak 1.500.347 orang.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengajak seluruh SDMK untuk mengikuti program vaksinasi untuk mengurangi risiko tertular virus COVID-19

Baca Juga: Infeksi Covid-19 tembus 1 juta, Pengusaha: Lockdown bukan solusi tepat

“Mudah-mudahan ini bisa menjadi contoh, memotivasi seluruh tenaga kerja kesehatan di seluruh Indonesia agar mereka juga cepat yang belum suntikan pertama, mengejar  suntikan pertama, dan  yang sudah disuntik pertama juga bisa segera menyelesaikan suntikan kedua,” ujarnya usai memperoleh dosis kedua vaksin Covid-19, Rabu (27/1) lalu.

Menkes mengingatkan, setelah suntikan kedua diperlukan waktu untuk pembentukan antibodi di dalam tubuh penerima.

“Mungkin dua minggu atau tiga minggu, dan sesudah itu insyaallah risiko kita untuk tertular bisa lebih kecil. Jadi mereka bisa bekerja lebih tenang temen-temen tenaga kesehatan ini,” ujarnya.

Ajakan senada juga disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Daeng M Faqih.

Baca Juga: Inilah dosis dan jumlah penyuntikkan vaksin Covid-19 agar efektif

“Enggak usah terlalu khawatir (untuk divaksinasi), karena ini untuk kita. Kita yang setiap hari berhadapan dengan pasien, risikonya tinggi ya, sehingga kita perlu cepat-cepat divaksin,” ujarnya di halaman tengah Istana Kepresidenan, Rabu (27/1).

Daeng menambahkan, pihaknya akan membantu memfasilitasi para tenaga kesehatan yang mengalami kesulitan dalam mengakses atau mendaftar vaksinasi.

“Bagi kawan-kawan yang kesulitan mengakses/mendaftar vaksin, silakan hubungi IDI setempat atau mungkin langsung ke saya untuk saya berikan akses mendaftar vaksin, supaya penyuntikan vaksin bagi kawan-kawan berjalan lancar,” ujar Daeng M. Faqih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×