kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.944.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.370   -48,00   -0,29%
  • IDX 7.952   15,91   0,20%
  • KOMPAS100 1.106   -0,20   -0,02%
  • LQ45 812   -1,90   -0,23%
  • ISSI 268   1,83   0,69%
  • IDX30 421   0,16   0,04%
  • IDXHIDIV20 488   0,14   0,03%
  • IDX80 122   -0,19   -0,16%
  • IDXV30 132   0,97   0,74%
  • IDXQ30 136   0,14   0,10%

Subsidi Listrik 2026 Naik Jadi Rp 101,72 Triliun, Bahlil: Jumlah Pelanggan Bertambah


Kamis, 28 Agustus 2025 / 15:33 WIB
Subsidi Listrik 2026 Naik Jadi Rp 101,72 Triliun, Bahlil: Jumlah Pelanggan Bertambah
ILUSTRASI. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai subsidi listrik sepanjang tahun 2026 diproyeksikan meningkat menjadi Rp 101,72 triliun, atau naik 15,96% dibandingkan anggaran subsidi listrik 2025 yang sebesar Rp 87,72 triliun.

Angka ini mengacu pada asumsi Indonesia Crude Price (ICP) US$ 70 per barel dan kurs Rp 16.500 per dolar AS.

Baca Juga: Pemerintah Kerek Anggaran Subsidi Listrik Jadi Rp 104,6 Triliun pada 2026

Dalam rapat kerja bersama Komisi XII DPR di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu (27/8/2025), Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjelaskan, kenaikan subsidi listrik ini terutama disebabkan peningkatan jumlah pelanggan.

"Kenapa subsidi naik menjadi Rp 101 triliun? Itu karena jumlah pelanggannya naik. Kami akan lampirkan datanya dari berapa menjadi berapa, sehingga terlihat alasan kenaikannya," ujar Bahlil.

Bahlil menambahkan, Kementerian ESDM akan melakukan pengawasan terhadap penggunaan subsidi listrik, termasuk dalam implementasi anggaran untuk PLN.

“Ini juga sekaligus menjadi tugas kami melakukan pengawasan terhadap implementasi penggunaan anggaran subsidi untuk PLN. Nanti kami akan lampirkan pada rapat berikutnya,” jelasnya.

Baca Juga: Subsidi Energi Dirombak: BBM dan LPG 3 Kg Bakal Ikuti Skema Listrik

Saat dikonfirmasi, Bahlil menegaskan bahwa kenaikan subsidi listrik ini relatif kecil dan masih terkait dengan penambahan pelanggan yang berhak menerima subsidi.

Selain itu, Bahlil menyampaikan bahwa kuota LPG 3 kg pada 2026 dipatok sebesar 8 juta ton, turun dibandingkan 2025 yang sebesar 8,17 juta ton.

Sementara itu, volume subsidi BBM sepanjang 2026 diproyeksikan mencapai 19,162 juta KL, terdiri dari minyak tanah 0,526 juta KL dan solar 18,636 juta KL

Selanjutnya: Proyek LNG Abadi Masela Mulai FEED, SKK Migas Targetkan Rampung Akhir 2025

Menarik Dibaca: Simak Warna Eksterior Rumah Feng Shui 2025 untuk Harmoni dan Keberuntungan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×