CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Subsidi energi turun, pertumbuhan ekonomi berpotensi melambat


Minggu, 08 September 2019 / 05:55 WIB
Subsidi energi turun, pertumbuhan ekonomi berpotensi melambat


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penghematan anggaran subsidi energi menjadi kebijakan yang pemerintah upayakan dari tahun ke tahun. Namun, langkah ini kemungkinan bakal memberikan dampak terhadap potensi pertumbuhan ekonomi.

Kemarin (6/9), pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) DPR menyepakati postur sementara Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.

Baca Juga: Penurunan subsidi energi membuat target pertumbuhan ekonomi 2020 makin menantang

Dalam postur tersebut, baik target pendapatan maupun belanja negara, masing-masing naik Rp 11,6 triliun dari usulan dalam Rancangan APBN 2020.

Target pendapatan negara, naik menjadi Rp 2.233,2 triliun dan asumsi belanja negara meningkat jadi Rp 2.540,1 triliun (lihat tabel). Tapi, alokasi subsidi energi mengalami penurunan Rp 12,1 triliun dari usulan dalam RAPBN 2020 menjadi Rp 125,3 triliun.

Alokasi subsidi energi tersebut juga lebih rendah dari proyeksi realisasi anggaran subsidi energi tahun ini sebesar Rp 142,59 triliun.

Ketua Banggar DPR Kahar Muzakir menilai, penurunan subsidi energi tahun depan akan memengaruhi potensi pertumbuhan ekonomi yang pemerintah targetkan sebesar 5,3%. Sebab, pengurangan subsidi energi bakal berefek pada tingkat konsumsi rumahtangga yang jadi penopang utama pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Anggaran subsidi energi turun sebagai buntut keputusan pemerintah mengeluarkan pelanggan listrik golongan R1 900 VA rumahtangga mampu dari kategori yang disubsidi mulai tahun depan.

Baca Juga: Jerome Powell berjanji arah kebijakan The Fed akan pertahankan ekspansi ekonomi AS

"Konsumsi rumahtangga diperkirakan akan tumbuh di bawah 5% dan efek ke pertumbuhan ekonomi mungkin melambat ke 4,9%," kata Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira kepada KONTAN, Jumat (6/9).


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×