Reporter: Martina Prianti | Editor: Test Test
JAKARTA. Pemerintah dan panitia kerja (panja) DPR untuk pembahasan asumsi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2009 bekerja cepat. Mereka telah menyepakati alokasi dana untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp 100,6 triliun.
Koordinator Panja Asumsi RAPBN 2009 DPR Harry Azhar Azis mengatakan, alokasi subsidi BBM ini lebih rendah dari usulan pemerintah, yakni sebesar Rp 101,4 triliun. Padahal, asumsi konsumsi BBM lebih besar dari usulan pemerintah yaitu sebanyak 32,2 juta kiloliter (KL) menjadi 36,9 juta KL. Penyebab lebih rendahnya subsidi BBM adalah penurunan nilai alpha dari 8,36 menjadi 8. "Ini membuat anggaran untuk distribusi turun," ucap Harry, Kamis (11/9).
Harry lalu merinci kebutuhan konsumsi BBM tahun depan yang terdiri dari 19,4 juta KL premium, 5,8 juta KL minyak tanah, 11,6 juta KL solar, dan 4 juta KL untuk program konversi minyak tanah ke LPG Sedangkan rincian duit subsidi, masih dalam pembahasan.
Secara keseluruhan, anggaran subsidi dalam RAPBN 2009 mencapai Rp 227,2 triliun. Jatah subsidi energi sebesar Rp 161,8 triliun, yang terdiri dari subsidi BBM dan subsidi listrik masing-masing sebesar Rp 101,4 triliun dan Rp 60,43 triliun. Namun, "Subsidi listrik masih perlu pembahasan dan belum ada kesepakatan," ucap Harry.
Selain menyepakati anggaran subsidi BBM, pemerintah dan DPR sudah menemukan kesepakatan soal target penerimaan negara dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Besaran PNBP dari Sektor Pertambangan Umum mencapai Rp 15,3 triliun, Pos dan Telekomunikasi Rp 7 triliun, Kehutanan Rp 2,5 triliun, dan Kepolisian sebesar Rp 1,8 triliun. Total target PNBP pada RAPBN 2009 sebesar Rp 295,3 triliun.
Perincian PNBP itu adalah PNBP penerimaan sumberdaya alam sebesar Rp 212,5 triliun, PNBP dari bagian laba BUMN Rp 33 triliun, PNBP lainnya Rp 43,9 triliun, dan PNBP dari pendapatan Badan Layanan Umum ditargetkan sebesar Rp 5,7 triliun.
Ketua Panitia Anggaran Emir Moeis memperkirakan, realisasi penerimaan negara dari PNBP 2009 lebih banyak dari sektor minyak dan gas. Emir tak memungkiri setoran PNBP dari sektor-sektor seperti imigrasi dan kehutanan, tapi jumlahnya kecil. Apalagi hutan negeri ini sudah banyak yang gundul. "Kalau dari sektor perhubungan, selisih subsidi dan penerimaan sangat jauh, lebih banyak anggaran untuk subsidi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News