kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Sub Pin Polio Digelar Hingga 25/2/2024, Ini Efek Samping PIN Polio Tetes dan Suntik


Jumat, 23 Februari 2024 / 06:44 WIB
Sub Pin Polio Digelar Hingga 25/2/2024, Ini Efek Samping PIN Polio Tetes dan Suntik
ILUSTRASI. Sub Pin Polio Digelar Hingga 25/2/2024, Ini Efek Samping PIN Polio Tetes dan Suntik


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio putaran kedua berlangsung 19 sampai 25 Februari 2024. Cermati efek samping PIN polio tetes dan suntik yang bisa terjadi pada buah hati kita.

Setiap imunisasi selalu menimbulkan efek samping. Begitu juga dengan PIN polio tetes dan suntik dapat memunculkan efek samping setelah imunisasi.

Efek samping PIN polio tetes dan suntik bukan untuk menakut-nakuti para orang tua. Sebaliknya, dengan mengetahui efek samping PIN polio tetes dan suntik, orang tua akan paham dengan yang terjadi pada buah hati dan mengetahui penanganannya.

Dilansir dari website Sehat Negeri Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, SUB PIN polio putaran dua ini merupakan kelanjutan dari Sub PIN putaran pertama yang telah dilaksanakan pada 15-21 Januari 2024.

Berdasarkan data riil di lapangan selama dua hari penyelenggaraan SUB PIN polio putaran dua, cakupan Sub PIN Polio secara nasional di tiga daerah yaitu Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencapai 44,7% dengan total sasaran 3.832.692 anak.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes dr. Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, penyelenggaraan imunisasi tambahan sebanyak dua putaran ini sebagai respons Kejadian Luar Biasa (KLB) polio setelah ada temuan kasus di Jawa Tengah dan Jawa Timur. SUB PIN Polio ini dilakukan di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kabupaten Sleman, DIY.

Sementara itu, cakupan untuk masing-masing wilayah, yakni Jawa Tengah mencapai 39,9% dengan jumlah target sasaran 1.526.559 anak, Jawa Timur mencapai 48,8% dengan target sasaran 2.263.785 anak, Kabupaten Sleman, DIY, mencapai 37,6% dengan jumlah target sasaran 42.348 anak.

“Di Sleman, tidak ada kasus tapi karena perbatasan dengan Klaten, Jawa Tengah, sehingga rekomendasinya juga harus melakukan imunisasi tambahan di Sleman,” ujar Maxi di konferensi pers virtual, Kamis (25/1/2024).

Baca Juga: Baru 2 Hari, 44.7% Anak Sudah Imunisasi SUB PIN Polio Putaran Dua

Maxi melanjutkan, putaran pertama dan putaran kedua Sub PIN polio dilaksanakan bulan lalu sedangkan jarak minimal antar-putaran adalah satu bulan dengan target 95%.

“Masing-masing putaran Sub PIN dilaksanakan dalam waktu satu minggu setelah itu ditambah sweeping satu minggu dengan jarak minimal antar putaran adalah satu bulan dengan target cakupan sekurang-kurangnya adalah 95%,” ujarnya.

Sasaran imunisasi tambahan adalah anak usia 0 sampai 7 tahun dengan target cakupan imunisasi 95%. Imunisasi Sub PIN Polio dilakukan di puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu, sekolah, dan pos imunisasi lainnya di bawah koordinasi puskesmas.

Maxi menambahkan, pemerintah terus melakukan kegiatan surveilans lumpuh layu akut, dan polio lingkungan. Ia juga meminta masyarakat, terutama orang tua, melengkapi imunisasi polio 4 kali tetes untuk anak usia 1-4 bulan, 2 kali suntik untuk anak usia 4 sampai 9 bulan, dan imunisasi rutin anak lainnya sesuai usia.

“Jangan buang air besar sembarang, harus sesuai di jamban. Jangan sembarangan, kemudian cuci tangan pakai sabun. Juga segera laporkan kepada petugas kesehatan jika mendapatkan kasus lumpuh layu pada anak di bawah usia 15 tahun,” kata Maxi.

Efek samping SUB PIN Polio tetes dan suntik

Mengutip website Siloam Hospital, PIN polio adalah pemberian vaksin untuk mencegah penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan, bahkan bisa berujung pada kematian. Vaksin polio termasuk salah satu imunisasi wajib bagi bayi yang diberikan bersamaan dengan vaksin hiB, DPT, dan hepatitis B.

Polio disebabkan oleh infeksi virus polio yang menyerang otak dan sumsum tulang belakang. Akibatnya, penderita tidak dapat menggerakkan bagian tubuh tertentu, seperti salah satu atau bahkan kedua kakinya.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian vaksin polio pada usia ketika bayi baru lahir dan secara bertahap hingga usianya 18 bulan. Meski begitu, vaksin polio juga bisa diberikan kepada orang dewasa yang belum pernah mendapatkannya.

Dosis vaksin polio untuk anak-anak adalah 0,5 ml. Dosis pertama akan diberikan pada bayi baru lahir dalam bentuk tetes/oral. Kemudian, vaksin berikutnya akan diberikan ketika anak berusia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. Anak juga bisa mendapatkan vaksin booster di usia 18–24 bulan dan 5 tahun.

Vaksin polio terdiri dari dua macam, yakni suntik dan tetes. Kedua vaksin polio sama-sama menimbulkan efek samping setelah pemberian.

Berikut efek samping PIN polio tetes dan suntik:

  • Rasa nyeri di bekas suntikan.
  • Demam ringan setelah imunisasi.
  • Pengerasan kulit di sekitar area suntikan.

Efek samping PIN polio tetes dan suntik ini hanya bersifat ringan. Efek Samping PIN polio tetes dan suntik tersebut akan hilang dengan sendiri dalam waktu 2-3 hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×