Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada kuartal III-2020 masih didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa, dengan kontribusi sebesar 58,88%. Sayangnya, pulau Jawa malah masih mengalami pertumbuhan negatif.
Pun dengan pulau-pulau lainnya juga mengalami pertumbuhan negatif pada kuartal III-2020. Bahkan, Pulau Maluku dan Papua yang pada kuartal II-2020 masih bisa tumbuh positif di tengah badai Covid-19.
“Kalau dilihat secara spasial, struktur tidak banyak yang berubah, masih didominasi oleh Pulau Jawa. Semua pulau mengalami kontraksi dengan kedalaman yang beda-beda,” ujar Suhariyanto, Kamis (5/11) via video conference.
Pulau Jawa pada kuartal III-2020 mencatat pertumbuhan sebesar minus 4,00% yoy. Pertumbuhan ini lebih baik daripada pertumbuhan pada kuartal II-2020 yang sebesar minus 6,69% yoy.
Baca Juga: Analis memprediksi kinerja emiten konstruksi bisa pulih hingga 18% pada 2021
Pulau Sumatra memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi terbesar kedua setelah Pulau Jawa. Dengan sumbangan sebesar 21,53%, pulau Sumatra ini mencatat pertumbuhan sebesar minus 2,22% yoy pada kuartal III-2020. Capaian ini membaik dari capaian pada kuartal II-2020 yang minus 3,01% yoy.
Selanjutnya, Pulau Kalimantan dengan sumbangan 7,70% terhadap perekonomian kuartal III-2020 tercatat tumbuh minus 4,23% yoy, atau membaik tipis dari kontraksi pada kuartal sebelumnya yang sebesar minus 4,35% yoy.
Pulau Sulawesi memberi sumbangan 6,60% terhadap perekonomian, tumbuh minus 0,82% yoy. Jauh membaik dari pertumbuhan di kuartal II-2020 yang sebesar minus 2,76% yoy.
Baca Juga: IHSG melonjak 3,04% ke 5.260 pada Kamis (5/11), net buy asing mencapai Rp 925 miliar
Pulau Maluku dan Papua tercatat tumbuh minus 1,83% yoy pada kuartal III-2020. Kelompok ini memberikan sumbangan pada pertumbuhan ekonomi sebesar 2,37%.
Sementara itu, Bali dan Nusa Tenggara menjadi satu-satunya kelompok yang mencatat pertumbuhan lebih buruk dari kuartal II-2020. Pada periode Juli 2020 hingga September 2020 tersebut, Bali dan Nusa Tenggara tercatat tumbuh minus 6,80% yoy, atau lebih dalam dari kontraksi pada kuartal sebelumnya yang sebesar minus 6,29% yoy.
Selanjutnya: Sri Mulyani sebut ekonomi Indonesia dalam tren perbaikan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News