Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA Pemerintah resmi meluncurkan delapan paket ekonomi pada tahun 2025 dengan anggaran sebesar Rp 16,23 triliun.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa berbagai stimulus ekonomi tersebut tidak akan memperlebar defisit anggaran.
Menurutnya, langkah tersebut merupakan bentuk optimalisasi penyerapan anggaran agar lebih berdampak pada perekonomian.
Baca Juga: OPSI Minta Pemerintah Fokus ke UU Ketenagakerjaan, Bukan Bentuk Lembaga Baru
"Sudah ada uangnya kami sediakan, bukan berarti defisitnya melebar, tetapi saya bisa perkirakan tuh setiap tahun penyerapannya berapa sih anggaran kita. Tahun lalu kan ada sisa juga, saya bisa hitung sisanya berapa," ujar Purbaya dalam Konferensi Pers di Istana Negara, Senin (15/9).
Ia menjelaskan bahwa penggunaan anggaran tambahan ini lebih diarahkan untuk memaksimalkan sisa ruang belanja negara di sisa tahun berjalan.
"Jadi daripada sisa, tinggal tiga bulan lagi mungkin gak kepakai, saya pakai ke sana (stimulus). Jadi ini hanya optimalisasi penyerapan anggaran supaya berdampak bagi perekonomian tanpa berubah defisit terlalu signifikan," katanya.
Lebih lanjut, Purbaya menilai dampak stimulus ini terhadap defisit justru bersifat netral hingga positif.
Pasalnya, jika perekonomian tumbuh lebih cepat, penerimaan pajak otomatis akan meningkat.
"Kalau PDB-nya tumbuh lebih cepat kan tax-nya lebih cepat juga," pungkasnya.
Baca Juga: Pemerintah Pangkas Bantuan Pangan Beras Jadi Hanya 2 Bulan Saja
Selanjutnya: PT Gag Nikel Kembali Beroperasi, Ini Penjelasan Kementerian ESDM
Menarik Dibaca: Cek Ramalan Zodiak Karier & Keuangan Besok Selasa 16 September 2025, Peluang Besar?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News