Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Luhut juga bilang bahwa Indonesia saat ini jauh lebih siap menghadapi potensi gelombang varian Omicron. Ia menilai, tingkat vaksinasi sudah lebih tinggi dibandingkan bulan Juli 2021 lalu. Kapasitas pengujian (testing) serta penelusuran (tracing) juga mulai meningkat.
"Sistem kesehatan kita juga sudah lebih siap, baik dalam hal obat-obatan (termasuk molnupiravir dari Merck) yang didatangkan oleh Kemenkes, tempat tidur di rumah sakit, tenaga kesehatan, oksigen, dan fasilitas isolasi terpusat jauh lebih bagus saat ini. Dengan berbagai kesiapan tersebut dan belajar dari pengalaman yang lalu, saya yakin kasus tidak akan meningkat setinggi negara lain," kata Luhut.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Booster Gratis, Pemerintah Siapkan Anggaran
Kendati demikian, pemerintah meminta agar masyarakat tetap disiplin dan kompak. Keberhasilan mengendalikan varian Omicron tidak mungkin dapat dicapai tanpa kerja sama semua pihak, terutama dalam menjalankan protokol kesehatan.
"Sebagai penutup, saya sampaikan sekali lagi. Kasus kemungkinan akan naik tapi kita jangan panik. Kita harus tetap waspada dan terus bekerja sama. Kita harus bersatu padu menghadapi musuh bersama varian Omicron. Karena hanya dengan bersatu, kita bisa mengatasi gelombang baru dan keluar dari pandemi Covid-19 ini," pungkas Luhut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Luhut: Status Siaga Utama Omicron Ditetapkan Saat Keterisian RS Capai 20-30 Persen"
Penulis : Ade Miranti Karunia
Editor : Yoga Sukmana
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News