Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengakui, pernyataan hawkish dari Ketua The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell pada awal pekan ini membawa dampak pada Indonesia.
Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Edi Susianto menyebut, dampaknya terlihat dari pelemahan mata uang utama dan regional Asia, termasuk Indonesia.
"Hal tersebut menyebabkan mata uang utama dan regional Asia banyak yang melemah, termasuk Rupiah," tutur Edi kepada Kontan.co.id, Sabtu (11/3).
Memang, setelah statemen tersebut, banyak yang memperkirakan bank sentral Amerika Serikat (AS) tersebut akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps, lebih tinggi dari ekspektasi sebelumnya yang hanya 25 bps.
Baca Juga: Ini Sentimen Negatif yang Menyeret Kurs Rupiah Melemah 0,9% dalam Sepekan
Kabar baiknya, Edi yakin dampaknya hanya akan temporer. Namun, BI tetap akan terus melakukan upaya untuk menjaga rupiah.
Ini dengan tetap melakukan triple intervention dan memastikan permintaan dan penawaran valuta asing berjalan dengan baik.
"Selama beberapa hari terakhir, permintaan dan penawaran valas tetap terjaga," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News