kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.608.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.175   100,00   0,61%
  • IDX 7.166   -66,59   -0,92%
  • KOMPAS100 1.055   -9,60   -0,90%
  • LQ45 831   -12,11   -1,44%
  • ISSI 214   0,13   0,06%
  • IDX30 427   -6,80   -1,57%
  • IDXHIDIV20 512   -6,51   -1,26%
  • IDX80 120   -1,15   -0,95%
  • IDXV30 123   -0,75   -0,60%
  • IDXQ30 140   -2,07   -1,45%

Stabilitas Sistem Keuangan RI Kuartal IV-2024 Masih Terjaga


Jumat, 24 Januari 2025 / 16:48 WIB
Stabilitas Sistem Keuangan RI Kuartal IV-2024 Masih Terjaga
Dari kiri: Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa saat jumpa pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Jumat (24/1/2025). 


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan, stabilitas sistem keuangan Indonesia pada kuartal IV 2024 tetap terjaga di tengah tantangan dan dinamika pasar keuangan global.

Penilaian ini berdasarkan hasil rapat koordinasi KSSK yang dilaksanakan pada 21 Januari 2025, yang dihadiri dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

“Stabilitas sistem keuangan untuk kuartal IV 2024 menurut kami Komite SSK tetap terjaga ditengah divergensi pertumbuhan ekonomi dunia,” tutur Menteri Keuangan sekaligus Ketua KSSK Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers, Jumat (24/1).

Baca Juga: 4 Fokus Pemerintah: MBG, Swasembada Pangan, Energi, dan Hilirisasi

Sri Mulyani membeberkan, divergensi pertumbuhan ekonomi dunia terjadi karena di berbagai negara ada yang pertumbuhan ekonominya masih kuat seperti Amerika Serikat (AS),  sedangkan pertumbuhan ekonomi Eropa dan China masih stagnan di tengah pasar keuangan global yang meningkat.

Ia mengungkapkan, pada kuartal I 2025 kondisi perekonomian dan pasar keuangan masih terus dipantau dan diantisipasi seiring masih berlangsungnya downside risk dan dinamika yang muncul dari sisi eksternal.

“Kami berempat (Kemenkeu, BI, LPS, dan OJK) menyepakati dalam rapat berkala SSK yang pertama kali di 2025, KSSK akan terus memperkuat kewaspadaan serta meningkatkan koordinasi, sinergi antar lembaga,” ungkapnya.

Koordinasi tersebut dijalankan agar KSSK mampu memitigasi potensi dampak dari rambatan atau spillover effect faktor risiko yang berasal dari eksternal atau global, agar pertumbuhan ekonomi Indonesia  maupun stabilitas sistem keuangan dalam negeri tetap terjaga.

Baca Juga: Dampak Ketidapastian Global Jadi Tantangan Investasi yang Masuk Ke Tahan Air

Selanjutnya: Schneider Electric Jadi Perusahaan Paling Berkelanjutan versi Corporate Knights

Menarik Dibaca: Cuaca Besok di Yogyakarta dan Sekitarnya, Dominan Hujan di 2 Wilayah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×