kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.608.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.179   101,00   0,62%
  • IDX 7.192   -40,16   -0,56%
  • KOMPAS100 1.062   -2,93   -0,27%
  • LQ45 838   -5,59   -0,66%
  • ISSI 215   0,63   0,29%
  • IDX30 431   -3,36   -0,77%
  • IDXHIDIV20 515   -2,86   -0,55%
  • IDX80 121   -0,43   -0,36%
  • IDXV30 124   -0,12   -0,09%
  • IDXQ30 141   -1,02   -0,72%

Dampak Ketidapastian Global Jadi Tantangan Investasi yang Masuk Ke Tahan Air


Jumat, 24 Januari 2025 / 12:41 WIB
Dampak Ketidapastian Global Jadi Tantangan Investasi yang Masuk Ke Tahan Air
ILUSTRASI. ketidakpastian global bersumber dari dampak transformasi kebijakan pemerintah AS, divergensi arah kebijakan bank sentral dan perkembangan geopolitik global


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ketahanan perekonomian Indonesia di tengah berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan global, menjadi kunci utama pengembangan investasi tanah air.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, ketidakpastian global tersebut di antaranya bersumber dari dampak transformasi kebijakan pemerintah Amerika Serikat (AS), divergensi arah kebijakan bank sentral berbagai negara, dan perkembangan geopolitik global.

Meski demikian, BI berkomitmen untuk menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi guna menjaga kekayaan investor yang masuk.

“BI berkomitmen jaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi guna meningkatkan optimisme dan keyakinan investor yang akan mendukung aliran modal, dalam rangka menjaga stabilitas dan ketersediaan pembiayaan pembangunan menuju pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” tutur Perry mengutip keterangan tertulisnya, Jumat (24/1).

Dalam forum Investasi Tahunan (FIT) 2025 yang salah satunya dihadiri perwakilan 10 bank sentral berbagai negara, Perry membeberkan Indonesia secara konsisten menjadi salah satu negara tujuan investasi dengan fundamental ekonomi yang kuat.

Perry menekankan terdapat tiga hal penting yang perlu menjadi perhatian para pelaku ekonomi dalam menyikapi dinamika perkembangan ekonomi dan pasar keuangan global saat ini.

Pertama, perekonomian dan pasar keuangan global masih akan diliputi berbagai ketidakpastian dan volatilitas yang disebabkan oleh perlambatan dan divergensi pertumbuhan global, dinamika rantai pasok dan kebijakan perdagangan negara maju yang dapat memengaruhi inflasi global.

Kemudian, tingginya yield obligasi Pemerintah AS, kuatnya nilai tukar terhadap dollar AS, dan dinamika aliran modal dari negara maju ke negara berkembang.

Kedua, merespons hal tersebut, dalam menetapkan strategi investasi, investor perlu melihat berbagai skenario agar keputusan investasi dapat dilakukan secara terukur.

Ketiga, mengoptimalkan penggunaan teknologi, termasuk Artificial Intelligence (AI), untuk membantu proses pengambilan keputusan investasi. Seruan untuk berinvestasi semakin diperkuat dengan optimalisasi sinergi Bank Indonesia dengan program Asta Cita Pemerintah yang dilakukan dalam langkah-langkah bauran kebijakan nasional.

Lebih lanjut, Perry menyampaikan, terdapat berbagai pilihan aset yang dapat dipertimbangkan oleh investor global antara lain Surat Berharga Negara serta sekuritas Bank Indonesia dalam bentuk Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI).

Sejalan dengan Gubernur Bank Indonesia, narasumber seminar FIT 2025 memandang di tengah risiko ketidakpastian dan volatilitas global terus berlanjut, terdapat  peluang investasi yang dapat dipertimbangkan oleh investor global, terutama dengan meningkatkan alokasinya di berbagai aset negara emerging markets, termasuk Indonesia.

Kegiatan FIT 2025 dirangkaian dengan seminar internasional yang mengulas tentang outlook ekonomi dan pasar keuangan global serta strategi investasi, dilanjutkan dengan focus group discussion (FGD) yang salah satunya membahas langkah penguatan Kerjasama Keuangan Internasional bersama bank sentral negara lain.

Kolaborasi tersebut diharapkan dapat membangun ketahanan eksternal lintas negara yang dapat memitigasi dampak rambatan ketidakpastian global. Kolaborasi dan komitmen untuk menavigasi tantangan perekonomian global juga digarisbawahi Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta pada acara penutupan seminar internasional FIT 2025. Menurutnya, berbagai tantangan akan bisa diubah menjadi peluang yang akan memberikan manfaat bagi semua pihak.

Selanjutnya: Premi dan Klaim Perusahaan Reasuransi Kompak Turun Per November 2024

Menarik Dibaca: Bahaya Komplikasi Kadar Gula Darah yang Tidak Terkontrol, Ini Ulasan Lengkapnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×