kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Sritex Pailit, Sinyal Tumbangnya Industri Tekstil Indonesia


Selasa, 29 Oktober 2024 / 19:17 WIB
Sritex Pailit, Sinyal Tumbangnya Industri Tekstil Indonesia
ILUSTRASI. Buruh berjalan keluar dari pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (24/10/2024). Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang menyatakan perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex dinyatakan pailit, hal tersebut tercantum dalam putusan dengan nomor perkara 2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Semarang. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/tom.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang.

Ekonom dari Bright Institute Awalil Rizky menilai, pailitnya Sritex merupakan sinyal tumbangnya industri tekstil Indonesia. 

"Secara umum, kondisi tekstil memang mengalami kemerosotan yang sangat signifikan," jelas Awalil pada Kontan.co.id, Selasa (29/10). 

Awalil melihat anjloknya industri tekstil itu sudah berlangsung sekitar 10 tahun, dan paling tampak nyata selama 5 tahun ini. 

Ia mengatakan, pada pertengahan tahun 1980-an sampai dengan masa reformasi, peran industri tekstil sangat besar dan kuat untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Namun kini, kontribusi industri tekstil makin mengecil. "Kontribusinya ke produk domestik bruto (PDB) tahun 2000-an masih sekitar 4%-5%, pada era 2010-an turun menjadi hanya 3%-4%. Selama beberapa tahun terakhir hanya kisaran 1%," jelas Awalil. 

Baca Juga: Kementerian Ketenagakerjaan Pastikan Tak Ada PHK di Sritex

Menurut Awalil, kemerosotan industri tekstil akan berdampak signifikan terhadap aspek ketenagakerjaan, mengingat industri ini merupakan padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja. 

Awalil mengingatkan buruh tekstil kebanyakan termasuk pekerja formal. Jadi, setiap pekerja yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) akan menambah angka pengangguran atau menambah angka pekerja informal.  

"Artinya berdampak cukup besar pada aspek ketenagakerjaan," urainya. 

Dampak lain adalah pengurangan kontribusinya pada ekspor atau penambahan devisa. Padahal sektor ini menjadi sektor unggulan yang berkontribusi dalam menyumbang pendapatan negara. 

Tumbangnya Sritex mendapatkan perhatian langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Prabowo pun memanggil sejumlah menteri bidang ekonomi terkait isu ini. 

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengatakan, pemerintah akan berusaha mencari solusi untuk menyelamatkan nasib ribuan buruh Sritex. Ia sudah mendapat instruksi langsung dari Presiden Prabowo. 

"Terkait Sritex, seperti arahan Presiden yang mana pertama akan menyelamatkan pekerja. Kedua, empat kementerian diminta menyiapkan langkah strategis, yakni Menteri Keuangan, Menteri BUMN, Menteri Perindustrian, dan Menteri Ketenagakerjaan," katanya saat dihubungi, Minggu (27/10). 

Baca Juga: Prabowo Panggil Menteri Bidang Ekonomi Bahas Sritex, Ini Hasilnya

Hanya saja, Yassierli tidak merinci bentuk penyelamatan para pekerja Sritex, termasuk langkah-langkah strategis yang diambil oleh empat kementerian tersebut, yang mendapat tugas dari Presiden Prabowo. 

Yang terang, pemerintah bakal melakukan beberapa tindakan untuk menyelamakan sektor padat karya yang kembali diguncang badai PHK. 

Selanjutnya: Pemasok Apple, TDK Bermitra dengan McLaren Racing dalam Balap Motor Listrik Formula E

Menarik Dibaca: Apakah Katarak Kucing Bisa Sembuh? Simak Penjelasan dan Pengobatannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×