Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang.
Ekonom dari Bright Institute Awalil Rizky menilai, pailitnya Sritex merupakan sinyal tumbangnya industri tekstil Indonesia.
"Secara umum, kondisi tekstil memang mengalami kemerosotan yang sangat signifikan," jelas Awalil pada Kontan.co.id, Selasa (29/10).
Awalil melihat anjloknya industri tekstil itu sudah berlangsung sekitar 10 tahun, dan paling tampak nyata selama 5 tahun ini.
Ia mengatakan, pada pertengahan tahun 1980-an sampai dengan masa reformasi, peran industri tekstil sangat besar dan kuat untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Namun kini, kontribusi industri tekstil makin mengecil. "Kontribusinya ke produk domestik bruto (PDB) tahun 2000-an masih sekitar 4%-5%, pada era 2010-an turun menjadi hanya 3%-4%. Selama beberapa tahun terakhir hanya kisaran 1%," jelas Awalil.
Baca Juga: Kementerian Ketenagakerjaan Pastikan Tak Ada PHK di Sritex
Menurut Awalil, kemerosotan industri tekstil akan berdampak signifikan terhadap aspek ketenagakerjaan, mengingat industri ini merupakan padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja.
Awalil mengingatkan buruh tekstil kebanyakan termasuk pekerja formal. Jadi, setiap pekerja yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) akan menambah angka pengangguran atau menambah angka pekerja informal.
"Artinya berdampak cukup besar pada aspek ketenagakerjaan," urainya.
Dampak lain adalah pengurangan kontribusinya pada ekspor atau penambahan devisa. Padahal sektor ini menjadi sektor unggulan yang berkontribusi dalam menyumbang pendapatan negara.
Tumbangnya Sritex mendapatkan perhatian langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Prabowo pun memanggil sejumlah menteri bidang ekonomi terkait isu ini.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengatakan, pemerintah akan berusaha mencari solusi untuk menyelamatkan nasib ribuan buruh Sritex. Ia sudah mendapat instruksi langsung dari Presiden Prabowo.
"Terkait Sritex, seperti arahan Presiden yang mana pertama akan menyelamatkan pekerja. Kedua, empat kementerian diminta menyiapkan langkah strategis, yakni Menteri Keuangan, Menteri BUMN, Menteri Perindustrian, dan Menteri Ketenagakerjaan," katanya saat dihubungi, Minggu (27/10).
Baca Juga: Prabowo Panggil Menteri Bidang Ekonomi Bahas Sritex, Ini Hasilnya
Hanya saja, Yassierli tidak merinci bentuk penyelamatan para pekerja Sritex, termasuk langkah-langkah strategis yang diambil oleh empat kementerian tersebut, yang mendapat tugas dari Presiden Prabowo.
Yang terang, pemerintah bakal melakukan beberapa tindakan untuk menyelamakan sektor padat karya yang kembali diguncang badai PHK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News